Dapatkan Lailatul Qadar Dengan Itikaf! Berikut Keutamaan Itikaf Beserta Bacaan Niatnya

- 12 April 2023, 17:32 WIB
Foto: Ilustrasi Keutamaan Itikaf Beserta Bacaan Niatnya. Dapatkan Lailatul Qadar Dengan Itikaf.
Foto: Ilustrasi Keutamaan Itikaf Beserta Bacaan Niatnya. Dapatkan Lailatul Qadar Dengan Itikaf. /Foto: freepik / Prostockstudio

MEDIA PAKUAN - Itikaf merupakan ibadah yang dianjurkan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam yaitu dengan cara berdiam diri dan menetap di masjid dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, sambil membaca Al-Qur'an dan berdzikir.

"Dan janganlah kalian mencampuri mereka istri dalam kondisi kalian sedang melakukan i’tikaf di masjid .
(QS. Al Baqarah : 187)

Itikaf harus disertai niat.
Niat itulah yang membedakan seseorang beri’tikaf atau tidak, meskipun sama-sama berada di masjid.

 Baca Juga: Itikaf di 10 Hari Terakhir Ramadhan, Berikut Pengertian dan Hukum Itikaf yang Harus Kamu Ketahui

Para ulama sepakat bahwa tempat niat adalah di dalam hati.
Sehingga tidak harus melafadzkan niat.

Namun Syaikh Wahbah Az Zuhaili menyebutkan, jumhur ulama selain mazhab Maliki berpendapat melafadzkan niat hukumnya sunnah dalam rangka membantu hati menghadirkan niat.

Sedangkan menurut mazhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafadzkan niat karena tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Bagi yang melafadzkan niat, berikut ini adalah lafadz niat itikaf :
"Nawaitul i’tikaafa sunnatal lillaahi ta’aalaa -
Aku berniat itikaf, sunnah karena Allah Ta’ala ."

 Baca Juga: Anda Harus Tahu Ini! 5 Cara Memaksimalkan Ibadah di Bulan Ramadhan Jika Berhalangan Puasa

Sedangkan untuk i’tikaf wajib disebabkan nazar, lafadz niat itikaf sebagai berikut :
"Nawaitul i’tikaafa fardlol lillaahi ta’aalaa - aku berniat itikaf, fardhu karena Allah Ta’ala ."

Keutamaan itikaf antara lain adalah sebagai berikut :

1. Setiap saat mendapat pahala .
Tujuannya di masjid dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. Saat terjaga, ia mengisi waktunya dengan sholat, tilawah, dzikir, berdoa, bermunajat, tadabbur, tafakkur atau mengkaji ilmu.

Bahkan dalam kondisi tidur pun, orang yang beritikaf mendapatkan pahala yang besarnya tidak bisa didapatkan oleh orang yang tidur di rumahnya. Sebab tidurnya itu termasuk rangkaian i’tikaf.

2. Sunnah Rasul
Itikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan adalah sunnah Rasulullah. Beliau tidak pernah meninggalkannya. Bahkan di Ramadhan terakhir sebelum wafat, Rasulullah beri’tikaf selama 20 hari.

Demikian pula istri beliau dan para sahabat Nabi.
Mereka beritikaf 10 hari terakhir Ramadhan ini. Bahkan sepeninggal Rasulullah, istri-istri beliau juga beritikaf 10 hari terakhir Ramadhan. Sebagaimana hadits di atas.

3. Dapat Lailatul Qadar .
Orang yang itikaf 10 hari terakhir Ramadhan, insya Allah ia akan mendapatkan lailatul qadar. Bagaimana tidak, menurut hadits - hadits shahih, lailatul qadar turun pada malam ganjil pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. Bukankah saat itu orang yang beritikaf sedang beribadah kepada Allah?

Bahkan seandainya orang yang beritikaf itu sedang tidur dan hanya bangun sebentar pada malam lailatul qadar, insya Allah ia tetap mendapat lailatul qadar karena tidurnya merupakan rangkaian itikaf dan berpahala.

Wallahu'alam, semoga bermanfaat.***

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah