Fakta Sejarah ! Orang Sunda Pendatang

- 30 Juli 2020, 12:39 WIB
Ilustrasi manusia purba
Ilustrasi manusia purba /Popi Siti Sopiah /

Batara Tunggal atau Hyang Batara sebagai pusat “sesembahan” orang Sunda tetap menempati tempat yang paling tinggi, sedangkan dewa-dewa yang menjadi "Sesembahan" pendatang ditempatkan di bawahnya.

Hal itu dapat dilihat dalam stratifikasi sistem “sesembahan” yang ada di daerah Baduy, dikatakan bahwa Batara Tunggal atau Sang Rama mempunyai tujuh putra keresa, lima dewa di antaranya adalah Hindu, yaitu : Batara Guru di Jampang, Batara Iswara (Siwa), Batara Wisnu, Batara Brahma, Batara Kala, Batara Mahadewa (pada akhirnya menjadi Guriang Sakti serta menjelma jadi Sang Manarah atau Ciung Manara), Batara Patanjala (yang dianggap cikal bakal Sunda Baduy).

Baca Juga: Mengenal Budaya Ngurek

Akulturasi ini, tidak saja dalam lingkup budaya, melainkan dalam perkawinan, sehingga melahirkan tujuh putra utama, yaitu :

· Prabu Tanduran Gagang (bagi mereka yang merasa keturunannya, tidak menyebut tandur, tapi ‘melak pare’)
· Prabu Ranggapupuk
· Prabu Ranggasena
· Prabu Emudsari
· Prabu Tetegan Wangi (yang bertanggungjawab mengenai sejarah)
· Prabu Angga Waruling
· Prabu Siliwangi

Baca Juga: Begini Cara Ajari Anak Belajar di Rumah Biar Tidak Stres

Sebagai jembatan keledai untuk memudahkan mengingatnya bagi orang Sunda, yaitu : Tandurangagang – gagangna; ranggapupuk – cupat; Ranggasena – cangkangna; Emudsari – kulumudna; Tetegan Wangi – dagingna; Anggawaruling – sikina; Siliwangi – seungitna. Siliwangi mempunyai tugas mengurus negara ‘ngaheuyeuk dayeuh ngolah nagara’ di Pakuan Pajajaran. Prabu Siliwangi ini beristri Kentrimanik Mayang Sunda, serta mempunyai anak : Aci Solenggang Pakuan,Munding Sanggawati dan Aci Malati

Baca Juga: MK Batalkan Pasal 7 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pilkada

Ketiga putra ini mempunyai tugas untuk mencari tanah Parahiangan (Iran-Venj). Rombongan pertama dapat singgah di Bali serta mendirikan kerajaan. Rombongan kedua singgah di Kutai (Kalimantan), di sini pun mendirikan kerajaan. Sedangkan rombongan ketiga singgah di Polynesia dan diteruskan hingga ke Beutimelik , bagi orang Mauri disebut Selandia Baru.

Baca Juga: September, Bandara Kertajati Majalengka Buka Layanan Penerbangan Umrah

Halaman:

Editor: Ahmad R

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x