Curug Caweni di Sukabumi Dipercaya Sebagai Jelmaan Janda Bengsrat

- 24 Juli 2020, 18:04 WIB
Dok Humas
Dok Humas /

MEDIA PAKUAN - Curug Caweni berlokasi di Kampung Cilutung, Desa Cilutung, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi.

Ini merupakan salah satu destinasi wisata andalan yang menyajikan panorama alam terbuka berupa air terjun.

Namun dibalik keindahannya, Curug Caweni menyimpan daya tarik tersendiri bagi kalangan wisatawan yakni mitos mengenai keberadaan tumpukan bebatuan yang terletak diantara air terjun.

Di lokasi ini terdapat dua bagian bebatuan yang masing-masing bentuknya menyerupai tubuh manusia dengan posisi saling berhadapan namun terpisah oleh curahan air terjun.

Baca Juga: Inflasi di Kota Sukabumi Alami Penurunan

Batu pertama berbentuk wajah yang tengah menangis. Sedangkan bentuk pada tumpukan batu kedua lebih menyerupai orang yang tengah menunduk.

"Mitos yang hingga kini masih beredar itu semakin menambah daya tarik bagi obyek wisata Curug Caweni," ungkap Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik pada Dinas Komunikasi dan Persandian Kabupaten Sukabumi, Herdy Somantri atau akrab disapa Bima.

Dari beberapa versi cerita misteri mengenai Curug Caweni, terdapat satu mitos yang hingga kini masih tetap bertahan di tengah masyarakat.

Masyarakat sekitar mempercayai jika kawasan air terjun itu merupakan jelmaan seorang putri berparas ayu namun memiliki perjalanan hidup yang sangat menyedihkan.

Baca Juga: Langkah Pencegahan Narkoba DI Kalangan Milineal

Putri ayu bernama Caweni ini harus mengalami pernikahan hingga sebanyak 89 kali. Namun pernikahannya tersebut tidak pernah berlangsung lama.

Sebab setiap pria yang telah mempersuntingnya selalu menemui ajal disaat menjelang malam pertama. "Karenanya dinamai Caweni yang berarti seorang janda bengsrat (Masih terjaga kesuciannya)," ungkap Bima.

Dalam kondisi bersedih karena meratapi nasibnya, Putri Caweni akhirnya mendatangi air terjun yang kini dinamai Curug Caweni.

Bebatuan yang bentuknya seperti wajah yang tengah bersedih itu dipercaya sebagai jelmaan Putri Caweni.

Sedangkan batu setinggi 7 meter yang menyerupai orang tengah menunduk disebut-sebut sebagai jelmaan Prabu Boros Kaso, pria terakhir yang menikai Putri Caweni. (***)

Editor: Toni Kamajaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x