Padahal menurut mereka setiap umat memiliki hari besarnya masing-masing. Dan umat Kristiani menjadikan Natal sebagai hari besarnya. Sementara Islam sudah memiliki dua hari raya sendiri.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA: Ketika Beliau Baginda Rasulullah Muhammad SAW tiba di Madinah penduduk Madinah memiliki dua hari raya yang mereka bersenang-senang di dalamnya. Lalu beliau bertanya: "Dua hari apa ini"?
Mereka menjawab:"Dua hari yang kami bermain-main di dalamnya pada masa Jahiliyah. Maka Beliau Baginda Rasulullah Muhammad SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah SWT telah mengganti untuk kalian dua hari tersebut dengan Idul Adha dan Idul Fitri". (Hr.Imam Abu Dawud dan Imam Ahmad).
Beliau Baginda Rasulullah Muhammad SAW juga pernah bersabda kepada Abu Bakar RA: "Hai Abu Bakar setiap kaum memiliki hari raya dan inilah hari raya kita". (Hr.Imam Al-Bukhari).
Alasan lainnya adalah sadd Al-dzari’ah atau memutus akses menuju hal-hal yang dilarang. Mengucapkan selamat Natal merupakan “Jalan” menuju hal-hal yang terlarang itu.
Baca Juga: Jarang Diketahui! Inilah Fakta Tentang Raja Firaun yang Tercatat dalam Al-Qur'an
2. Hukumnya Boleh.
Syaikh Yusuf Al-Qardhawi mengatakan bahwa mengucapkan selamat justru merupakan kebaikan (Al-birr) sebagaimana firman Allah SWT:
لايَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ.