MEDIA PAKUAN - Sebuah kisah yang sangat menyentuh hati yang memperlihatkan kelembutan hati Rasulullah shalallahu alaihi wasallam terhadap seorang pemuda yang hendak membunuhnya.
Seorang lelaki Arab bernama Tsumamah bin Itsal dari Kabilah Al-Yamamah pergi ke Madinah dengan tujuan hendak membunuh Nabi Muhammad
Segala persiapan telah matang, persenjataan sudah disandangnya, dan ia pun sudah masuk ke kota suci tempat Rasulullah tinggal.
Baca Juga: Kisah Sayyidah Aisyah, Cemburu pada Sayyidah Khadijah: Apa saja Tanggapan Rasulullah
Dengan semangat meluap-luap ia mencari majlis Rosululloh, langsung didatanginya untuk melaksanakan maksud tujuannya.
Tatkala Tsumamah datang, Umar bin yang melihat gelagat buruk pada penampilannya menghadang, Umar bertanya:
“Apa tujuan kedatanganmu ke Madinah? Bukankah engkau seorang musyrik?”
Baca Juga: Daftar Kategori Warga yang Bisa Cairkan BLT BBM 2022 Rp600.000 dengan Mudah, Simak Langkah-langkahnya
Dengan terang-terangan Tsumamah menjawab:
“Aku datang ke negeri ini hanya untuk membunuh Muhammad!”.
Mendengar ucapannya, dengan sigap Umar langsung memberangusnya, Tsumamah tak sanggup melawan Umar yang perkasa, ia tak mampu mengadakan perlawanan.
Umar berhasil merampas senjatanya dan mengikat tangannya kemudian dibawa ke masjid.
Setelah mengikat Tsumamah di salah satu tiang masjid, Umar segera melaporkan kejadian ini pada Rosululloh.
Rosululloh segera keluar menemui orang yang bermaksud membunuhnya itu.
Setibanya di tempat pengikatannya, Rasulullah mengamati wajah Tsumamah baik-baik, kemudian berkata pada para sahabatnya:
“Apakah ada di antara kalian yang sudah memberinya makan?”
Para shahabat Rosul yang ada disitu tentu saja kaget dengan pertanyaan itu.
Baca Juga: Punya BPJSTK Tapi Tidak Dapat BSU 2022 R600.000, Kenapa Ya? Kemnaker Beritahu Penyebabnya
Umar yang sejak tadi menunggu perintah Rasulullah untuk membunuh orang ini, namun seakan tidak percaya dengan apa yang didengarnya dari Rasulullah.
Maka Umar memberanikan diri bertanya:
"Makanan apa yang anda maksud wahai Rosulullah? Orang ini datang ke sini ingin membunuhMu bukan ingin masuk Islam !”
Namun Rosululloh tidak menghiraukan sanggahan Umar. Beliau berkata:
"Tolong ambilkan segelas susu dari rumahku, dan buka tali pengikat orang itu”.
Walaupun merasa heran, Umar mematuhi perintah Rasulullah. Setelah memberi minum Tsumamah, Rosululloh dengan sopan berkata kepadanya:
"Ucapkanlah Laa ilaha illa-llah (Tiada Tuhan selain Allah)."
Baca Juga: Kategori Warga Ini Bisa Cairkan BLT BBM 2022 dengan Pakai KTP Saja, Berikut Lengkap dengan Caranya
Si musyrik itu menjawab dengan ketus:
“Aku tidak akan mengucapkannya!”.
Rosululloh membujuk lagi:
"Katakanlah, Aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muhammad itu Rosul Allah.”
Namun Tsumamah tetap berkata dengan nada keras:
"Aku tidak akan mengucapkannya"
Para sahabat Rosul yang turut menyaksikan tentu saja menjadi geram terhadap orang yang tak tahu untung itu, Tetapi Rosululloh malah membebaskan dan menyuruhnya pergi.
Tsumamah yang musyrik itu bangkit seolah-olah hendak pulang ke negerinya. Tetapi belum berapa jauh dari masjid, dia kembali kepada Rasululloh dengan wajah ramah berseri. Ia berkata:
"Ya Rasulullah, aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muhammad Rasul Allah.”
Rosulillah tersenyum dan bertanya:
“Mengapa engkau tidak mengucapkannya ketika aku memerintahkan kepadamu?”
Baca Juga: Jokowi Salurkan BLT BBM 2022, Ini Kategori Masyarakat yang Berhak Dapat Uang Bansos Rp600.000
Tsumamah menjawab:
“Aku tidak mengucapkannya ketika masih belum kau bebaskan karena khawatir ada yang menganggap aku masuk Islam karena takut kepadamu. Namun setelah engkau bebaskan, aku masuk Islam semata-mata karena mengharap keridhoan Allah Rabbul Alamin.”
Pada suatu kesempatan, Tsumamah bin Itsal berkata:
“Ketika aku memasuki kota Madinah, tiada yang lebih kubenci dari Muhammad. Tetapi setelah aku meninggalkan kota itu, tiada seorang pun di muka bumi yang lebih kucintai melebihi Muhammad, "
Baca Juga: Lirik Lagu Shut Down - Black Pink Lengkap dengan Teks Latin Korea dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Allahumma Sholli Ala Muhammad Wa'ala Ali Sayidina Muhammad.
Semoga bermanfaat.***