2. Menyibakkan kemalasan
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya.”
Kalimat tersebut tentu menekankan betapa pentingnya mengisi pagi dengan bersegera melaksanakan kebaikan-kebaikan dan menghindari bermalas-malasan.
3. Mencapai produktivitas kebaikan
Waktu pagi, jika diisi dengan amalan-amalan sholeh tentu akan menjadikan sang pengamalnya menjadi insan yang produktif. Baik dalam hal membaca, menghafal, menulis dan merangkum kitab atau buku-buku.
Dan, ini telah dibuktikan oleh seorang ulama, yang beliau mampu menulis sebanyak empat puluh halaman setiap hari selama empat puluh tahun terakhir masa usianya.
Yakni Ibnu Jarir ath-Thabari, yang beliau melakukan murajaah(menghafal) akan ilmu dan ide-ide yang akan dituangkan dalam tulisannya di awal-awal subuh.
Semoga bermanfaat.***