Tidak Demam Tapi Sakit Tenggorokan? Bisa Jadi Kamu Mengalami 3 Hal Ini

- 10 Maret 2022, 12:50 WIB
Tidak Demam Tapi Sakit Tenggorokan? Bisa Jadi Kamu Mengalami 3 Hal Ini
Tidak Demam Tapi Sakit Tenggorokan? Bisa Jadi Kamu Mengalami 3 Hal Ini /Medical News Today/

MEDIA PAKUAN - Sebagian besar sakit tenggorokan disebabkan oleh virus, yang dapat menaikkan suhu tubuh Anda sedikit, tetapi biasanya tidak cukup untuk menyebabkan demam.

Sakit tenggorokan tanpa demam juga bisa disebabkan oleh alergi, refluks, IMS, perilaku seperti berteriak atau bernyanyi, dan iritasi lingkungan.

Dokter kedokteran keluarga di The Ohio State University Wexner Medical Center, Hiten Patel, MD, mengatakan, "Umumnya sakit tenggorokan tanpa demam kurang mengkhawatirkan daripada sakit tenggorokan dengan demam."

Baca Juga: Kisah Miris TKW Indonesia, Anak Jadi Korban Pembunuhan Ibu Tiri Gegara Minta Uang Jajan Rp2000

Meski dinilai tak cukup parah, namun kamu perlu mengetahui beberapa hal yang mungkin terjadi pada tubuhmu bila sakit tenggorokan tanpa demam. Berikut dilansir dari Insider.

1. Pilek

Saat kamu merasakan sakit tenggorokan namun tidak demam, biasanya kamu akan mengalami pilek.

Pilek biasa akan sembuh dengan sendirinya dalam 7-10 hari. Beristirahatlah, minum teh panas dengan madu, atau mengonsumsi ibuprofen, dapat membantu mengendalikan gejala.

Baca Juga: Dari Hasil Studi Terbaru, Meminum Alkohol Terungkap Dapat Membuat Otak Menua: Simak Penjelasannya

2. Tonsilitis

Tonsilitis adalah pembengkakan amandel, yang merupakan gumpalan jaringan di bagian belakang tenggorokan.

Peradangan, atau pembengkakan, paling sering disebabkan oleh infeksi virus, tetapi bisa juga disebabkan oleh infeksi bakteri.

Tonsilitis virus sembuh dengan sendirinya dalam 3-5 hari. Coba tenangkan dengan meminum teh hangat. Jika Anda atau mengalami kesulitan menelan atau mengalami tonsilitis secara berulang, temui dokter.

Baca Juga: 7 Tanda Anda Bekerja di Tempat Yang Tidak Sehat Untuk Mental

3. Alergi

Jika sakit tenggorokan Anda disebabkan oleh alergi, Anda mungkin akan menyadarinya setelah Anda terpapar pemicu seperti serbuk sari atau bulu hewan peliharaan.

Cara terbaik untuk mengendalikan alergi adalah dengan menghindari pemicu Anda jika memungkinkan, dengan mengambil tindakan seperti menutup jendela saat jumlah alergi tinggi atau jauhi hewan. ***

Editor: Siti Andini

Sumber: Insider


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah