Perintah pengibaran bendera tersebut menyebar keseluruh wilayah Indonesia tak terkecuali Surabaya.
Pada 25 September 1945 tentara Inggris yang tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) datang bersama dengan tentara NICA (Netherlands Indies Civil Administration) berada di Surabaya.
Mereka bertugas untuk melucuti tentara Jepang dan memulangkanke negaranya. Termasuk membebaskan tawanan perang yang ditahan oleh Jepang.
Dan mengembalikan Indonesia kepada Belanda sebagai negara Jajahan.
Tentu saja hal ini memicu kemarahan rakyat Indonesia, mereka menganggap Belanda telah menghina dan melecehkan kemerdekaan Indonesia.
Rakyat Indonesia pun melakukan protes dengan berkumpul di depan hotel Yamato.
Mereka meminta bendera Belanda diturunkan dan diganti oleh Sangsaka merah putih.
Perwakilan Indonesia dan Belanda melakukan perundingan yang berakhir ricuh pada 27 Oktober 1945 di hotel Yamato.