Bagaimana Hukum Bersalaman Dengan Guru Lawan Jenis? Simak penjelasan Berikut Ini

- 8 September 2021, 14:48 WIB
Bagaimana Hukum Bersalaman Dengan Guru Lawan Jenis? Simak penjelasan Berikut Ini
Bagaimana Hukum Bersalaman Dengan Guru Lawan Jenis? Simak penjelasan Berikut Ini /Ilustarasi pixabay/

2. Boleh bersalaman dengan lawan jenis tua jika tidak ada syahwat menurut mayoritas ulama selain madzhab syafi'i.

Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh, Beirut, Darul Fikr, cetakan kedua, 1985 M/1405 H, juz 3, halaman 567:

وتحرم مصافحة المرأة، لقوله صلّى الله عليه وسلم: «إني لا أصافح النساء». لكن الجمهور غير الشافعية أجازوا مصافحة العجوز التي لا تشتهى، ومس يدها، لانعدام خوف الفتنة، قال الحنابلة: كره أحمد مصافحة النساء، وشدد أيضاً حتى لمحرم، وجوزه لوالد، وأخذ يد عجوز شوهاء

“Jabat tangan dengan perempuan haram berdasarkan sabda Rasulullah SAW, ‘Aku tidak berjabat tangan dengan perempuan,’ (HR Al-Muwaththa’, At-Tirmidzi, dan An-Nasa’i). Tetapi mayoritas ulama selain madzhab Syafi’I membolehkan jabat tangan dan sentuh tangan perempuan tua yang tidak bersyahwat karena tidak khawatir fitnah. Hanya saja Madzhab Hanbali memakruhkan jabat tangan dengan perempuan dan melarang keras termasuk dengan mahram. Tetapi Madzhab Hanbali membolehkan jabat tangan bagi seorang bapak dengan anaknya dan membolehkan jabat tangan perempuan tua–maaf–buruk rupa".

Baca Juga: Sopir Angkot Mesum Kabur Bugil Hingga Tabrak Tewas Satpam di Kota Sukabumi

3. Bersalaman dengan lawan jenis muda tidak boleh menurut mayoritas ulama yaitu madzhab Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali.

4. Tidak boleh bersalaman dengan lawan jenis muda yang menimbulkan syahwat, jika bersalaman dengan wanita yang tidak menimbulkan syahwat 'jelek misalkan' maka boleh.

Al-Mausu’atul Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah, [Kuwait, Darus Safwah: 1997 M/1417 H], cetakan pertama, juz 37, halaman 359:

وَأَمَّا مُصَافَحَةُ الرَّجُل لِلْمَرْأَةِ الأجْنَبِيَّةِ الشَّابَّةِ فَقَدْ ذَهَبَ الْحَنَفِيَّةُ وَالْمَالِكِيَّةُ وَالشَّافِعِيَّةُ وَالْحَنَابِلَةُ فِي الرِّوَايَةِ الْمُخْتَارَةِ، وَابْنُ تَيْمِيَّةَ إِلَى تَحْرِيمِهَا، وَقَيَّدَ الْحَنَفِيَّةُ التَّحْرِيمَ بِأَنْ تَكُونَ الشَّابَّةُ مُشْتَهَاةً، وَقَال الْحَنَابِلَةُ : وَسَوَاءٌ أَكَانَتْ مِنْ وَرَاءِ حَائِلٍ كَثَوْبٍ وَنَحْوِهِ أَمْ لاَ

Baca Juga: Asih Seorang TKW Singapura Ungkap Perbedaan Kerja di Majikan China dan Melayu, Begini Katanya

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah