Network
MEDIA PAKUAN - Mandi Junub merupakan mandi wajib yang dilakukan ketika usai melakukan atau mengalami sesuatu.
Contohnya, mandi wajib setelah haid atau nifas bagi perempuan, setelah melakukan hubungan suami istri ataupun mimpi basah.
Maka diwajibkan untuk melaksanakan Mandi Junub dengan niat untuk membersihkan tubuh dari hadas.
Dalam melakukan tata cara Mandi Junub harus sesuai seperti yang disunnahkan Rasulullah SAW.
Namun, banyak pertanyaan mengenai Mandi Junub ini karena terkadang sebagian orang masih kebingungan dengan hukumnya.
Salah satunya yaitu pemakaian shampo saat keramas Mandi Junub. Apakah diharuskan?
Berikut penjelasan oleh Ustadz Farid Nu’man Hasan Jafizhahullah.
Memakai sampo (keramas) bukanlah syarat, rukun, atau wajib, dalam mandi. Tapi itu penyempurna saja, sebagai pembersih.
Tidak dipakai tidak masalah. Dahulu Rasulullah ﷺ menganjurkan memakai as Sidr (daun bidara) sebagai pembersih saat mandi.
“Hendaknya kalian mengambil air buat mandi, daun Sidr, dan bersuci sebaik-baiknya. Tuangkan air ke kepalanya, lalu gosok kuat-kuat sampai ke dasar rambutnya.”
[HR. Imam Muslim, Jami’ ash Sahih, Kitab al Haidh, Bab Istihbab Isti’mal al Mughtasilah min al Haidh Firshah min Miski fi Maudhi’ ad Dam (Kairo: Dar Ibn al Jauzi, 2010), no. 332]***
