Astaghfirullah, TKW Indonesia Ternyata Banyak Juga yang Begitu....Lho

- 6 Juni 2021, 14:16 WIB
Astaghfirullah, TKW Indonesia Ternyata Banyak Juga yang  Begitu....Lho
Astaghfirullah, TKW Indonesia Ternyata Banyak Juga yang Begitu....Lho /Ilustrasi Pixabay/

Terkadang ia menjadi penerjemah dadakan karena para TKW tidak mengerti sama sekali perintah-perintah majikannya.

"Kalau anda sudah lama tinggal di Saudi dan anda sering belanja di toko-toko Indonesia, seringkali kita akan melihat ada TKW-TKW yang memang sedang berbelanja atau TKW-TKW kaburan (melarikan diri dari majikan) yang menunggu dijemput seseorang" jelasnya

"Tahukah anda …?? Kalau para TKW ilegal di sini jumlahnya hampir sama banyaknya atau mungkin lebih banyak jumlahnya daripada TKW yang legal. Para TKW kaburan kebanyakannya bukan karena disiksa majikan atau karena tidak digaji majikan. Lanjut Nining

Baca Juga: BLT Dana Desa Rp300 Ribu Tidak Cair-Cair? Ketahuilah Ternyata Ini Penyebab Terhambatnya

Nining, menceritakan kehidupan yang keras di Arab Saudi, banyak dari mereka yang kabur itu karena keinginannya sendiri. Ada yang alasannya karena mereka ingin mendapatkan gaji yang lebih besar dari gaji yang didapat dari majikan asli.

Bahkan banyak yang jadi TKW kaburan karena mereka ingin bebas hidup bersama pacar-pacarnya para sopir-sopir Indonesia, atau pekerja asing lainnya seperti Pakistan, Bangladesh, India. Dan bukan rahasia lagi kalau di sini ada sindikat-mafia yang akan menampung para TKW kaburan.

Tak hanya itu, menurut Nining, Ia kerap membaca di surat kabar lokal, kalau polisi telah merazia beberapa apartemen,rumah-rumah kontrakan yang penghuninya hampir 99% TKW ilegal asal Indonesia. Dan ternyata mereka melakukan praktek pelacuran! Tarifnya Cuma 50 sr (120 rb) sekali pakai.

Germo wanitanya kebanyakan orang Indonesia asli, pasangan germo yang laki-laki seringkali orang Pakistan atau Bangladesh.

Baca Juga: Verrell Bramasta Ngaku Bakal Stop Main Sinetron, Alasannya Realistis Abis!

Menurut pengakuan mereka, kostumernya kebanyakan sopir-sopir taxi orang Pakistan atau pekerja kasar orang Bangladesh dan India. Bahkan terkadang ada juga sopir-sopir orang kita sendiri.

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah