Fakta Sejarah Kebenciaan Yang Mengakar Antara Muslim Sunni dan Syiah hingga Sekarang

10 Agustus 2022, 11:25 WIB
Fakta Sejarah Kebenciaan Yang Mengakar Antara Muslim Sunni dan Syiah hingga Sekarang /Ilustrasi /Pixabay

MEDIA PAKUAN - Arab Saudi dan Iran dua negara yang bertetangga itu, sejak puluhan tahun berseteru, mereka memiliki persaingan ketat.

Tak hanya politik, perseteruan tersebut diperparah dengan latar belakang perbedaan agama.

Iran menganut sekte Muslim Syiah, sementara Arab Saudi Muslim Sunni, lalu mengapa mereka (syiah) sangat membenci Arab Saudi dan Ibn Wahhab?

Melansir dari sejarah Islam, Muslim terpisah dalam dua kelompok utama, Sunni dan Syiah. Perpecahan berasal dari pertikaian yang terjadi tidak lama setelah meninggalnya Nabi Muhammad.

Baca Juga: Anti Syiah Merajalela di Negeria, 6 Orang Tewas dan 50 Pelayat Terluka Saat Memperingati Hari Asyura

Mereka bertikai tentang siapa yang lebih pantas dan seharusnya memimpin umat Muslim.

ketika Kerajaan Majusi Persia oleh bangsa Arab, tak dipungkiri penaklukan Khalifah Islam sudah menjadi bagian sejarah dendam orang Majusi Persia.

Pada tahun 14H adalah tahun pokok dan asas dari kebencian kaum Rafidhah terhadap Islam dan kaum muslimin, karena pada tahun ini meletus perang Qadisiyyah yang berakibat takluknya kerajaan Persia Majusi, nenek moyang kaum Rafidhah.

Pada saat itu kaum muslimin dibawah kepemimpinan Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘anhu. Pada tahun 16 H. Kaum muslimin berhasil menaklukkan ibu kota kekaisaran Persia, Mada’in.

Baca Juga: Ribuan Warga Arab Saudi di Qatif, Peringati Asyura Ditengah Kekhawatiran Serangan Bom Anti Syiah

Denga hancurlah kerajaan Persia, hal ini masih disesali oleh kaum Rafidhah hingga saat ini.

Trik adu domba dan bertaqiyah pura-pura sebagai orang Islam adalah senjata syiah untuk menghancurkan umat Islam dari dalam.

Bersama khawarij, syiah telah menghasilkan sejarah berdarah seperti perang Unta, Siffin, dan terbunuhnya Umar, ra, Utsman, ra, Ali, ra, Husein, ra.

Dendam itu terus dipompa sampai sekarang, dan kebencian syiah seperti Darah Umat Islam halal ditumpahkan.

Baca Juga: Lawan Persikabo 1973, Pemain Inti Persija Jakarta Sembuh: Siap untuk Tampil Petik Kemenangan

Ambisi Untuk menghancurkan Ka'bah

Dari literatur syiah sendiri digambarkan bahwa Imam Mahdi Syiah akan menghancurkan Ka'bah. Hal senada juga dengan orang-orang syiah yang sejak dulu terkenal sebagai pembantai jemaah haji, pencuri Hajar Aswad, dan ancaman Ka'bah akan dihancurkan orang Syiah.

Bahkan Era Modern ini para Hizbuzyaiton dan Syiah Houthy berencana menyerang Ka'bah. Khiwani seorang syiah pernah mengancam akan menyerang Makkah, tapi dia tewas sebelum melaksanakan rencananya oleh serangan Saudi

Emperium Persia Raya Iran tidak mampu mewujudkan impiannya karena wilayah Persia Raya tidak akan bisa tanpa menyingkirkan Arab, Irak, Pakistan, Afghanistan, Kaukasia, yang di dominasi Ahlu Sunnah.

Saudi adalah negara dimana terdapat dua tempat paling suci Islam, Mekkah dan Madinah, sehingga menyatakan diri sebagai 'pemimpin Sunni dunia'.

Iran memiliki penduduk Syiah terbesar dunia dan sejak revolusi Iran pada tahun 1979 menjadi 'pemimpin dunia Syiah'.***

 

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler