Mengejutkan! Pangeran Harry, Akui Trauma Usia 12 Tahun Sejak Kematian Putri Diana Hingga Jadi Pemabuk

21 Mei 2021, 16:10 WIB
Potret Pangeran Harry. /Instagram.com/@sussexroyal

MEDIA PAKUAN - Persoalan yang melanda Pangeran Harry seolah tak berujung akhir,dari kecil hingga dewasa permasalah kehidupannya terus bergulir.

Baru-baru ini Pangeran Harry kembali membuat pengakuan yang mengejutkan.

Ia bercerita semenjak kematian ibundanya Putri Diana,ia kerap mengalami serang
panik, Dia selalu merasa tidak nyaman dan mengeluarkan keringat dalam setiap kesempatan.

Baca Juga: Anak Mendiang Ustad Arifin Ilham Digugat Cerai, Rumor KDRT dan Orang Ketiga

Untuk menutup keadaannya, Pangeran Harry justru memaksa dirinya untuk menjadi pemabuk juga mengkonsumsi narkoba.

Disebabkan karena Ia merasa bersalah lantaran dirinya tidak bisa menyelamatkan ibunya, Putri Diana, dari kecelakaan tragis pada tahun 1997 silam.

Adik Pangeran Williams ini pun mengaku awal tahun ini telah mencari bantuan profesional untuk masalah kesehatan mentalnya saat berusia sekitar 28 tahun.

Baca Juga: Tak Bisa Pulang ke Negaranya, Gadis Cantik Asal Palestina Ceritakan Kisah Sedih

Melalui proses tersebut dan momen bertugas di Afghanistan sebagai pemicu yang akhirnya memaksanya untuk mengatasi kematian ibunya dan kesedihannya yang belum selesai.

Kemudian Pangeran Harry menceritakan kepada Oprah Winfrey bagaimana istrinya saat ini yaitu Meghan Markle, membantunya menghadapi ‘trauma usia 12 tahun’

Sekitar empat tahun yang lalu, Meghan Markle menyuruh Pangeran Harry untuk meminta bantuan dari tenaga profesional.

Baca Juga: Mengejutkan! Digugat Cerai Istri, Muhammad Alvin Faiz : Kami Sudah Tidak Sejalan

Untuk mengatasi trauma yang dideritanya sejak kematian Putri Diana, Pangeran Harry pun mendapatkan terapi EMDR dan teknik psikoterapi interaktif yang berguna untuk meringankan rasa trauma serta serangan panik yang diderita sang Adipati Sussex.

Menurut Pangeran Harry, rasa trauma yang dialaminya makin parah lantaran semasa remaja hingga berusia 20 tahunan, dirinya dibesarkan di lingkungan yang tidak mengijinkannya untuk bercerita kepada siapapun.

“Saya tidak berada di lingkungan yang mengijinkan saya untuk berbicara tentang trauma. Rasanya seperti tertekan,” ucap Pangeran Harry.

Sebelum bertemu Meghan Markle, Harry mengatakan bahwa dirinya disuruh menahan trauma yang dialaminya.

Baca Juga: Dilalap Si Jago Merah, Bus dan Empat Kendaraan Hangus Terbakar

“Saya pikir keluarga saya akan membantu saya. Tapi tiap kali saya bertanya, memohon, memperingatkan mereka, saya hanya mendapatkan jawaban bisu dan dibiarkan,” ucap Pangeran Harry.

Bahkan menurut Pangeran Harry, anggota keluarganya hanya menyuruhnya bermain untuk mengatasi traumanya tersebut.

Bertemu dengan Meghan Markle membuat Pangeran Harry merasa dirinya jadi lebih baik.

Meghan Markle telah berjasa dalam mendorong Pangeran Harry untuk menemui tenaga profesional dan mengobati trauma yang didapatkannya dari kematian ibunya, Putri Diana.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler