"Rencana TIC, pusat pengembangan center. Di sana juga ada suatu program sebagai informasi darurat kita akan lakukan sarana prasarananya. Jadi akan rambu-rambu petunjuk arah, misalnya evakuasi, dan alat komunikasi lain bilamana para pengunjung ini berbahaya, sebagai pusat informasi," tuturnya.
"Bahkan kita akan lakukan suatu tempat di mana pengunjung dilakukan edukasi dulu. Apalagi pengunjung anak sekolah berkunjung ke PAP Cikundul mereka akan diedukasi dulu, ada ruangan sendiri gazebo, difasilitasi IT di sana kita akan memaparkan manfaat dari air panas Cikundul, begitu ke depan," cetusnya.
Ditanya mengenai waktu pelaksanaannya, dia mengatakan revitalisasi tempat wisata Pemandian Air Panas (PAP) Cikundul akan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2024.
"Insyallah kita akan lakukan di tahun ini, mudah-mudahan akhir tahun sudah selesai. Kegiatannya kita belum bisa sepenuhnya karena anggaran pusat dibagi-bagi dengan kegiatan yang lain," paparnya.
Dengan adanya revitalisasi ini, dia berharap pemasukan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Kota Sukabumi akan meningkat dari sektor pariwisata.
Baca Juga: Bertambah, Korban Keracunan Massal di Cibadak Sukabumi Tembus hingga 132 Orang
"Berdasarkan informasi, Rp220 juta per tahun, karena kondisinya seperti ini. Mudah-mudahan setelah ada revitalisasi ada peningkatan apalagi TROK (Taman Rekreasi Olahraga Kenari) sudah berkembang, ada kafe. Setelah revitalisasi, (PAD) mencapai dua kali lipat juga bisa," pungkasnya.***