Sungai Ciseupan Meluap, Belasan Rumah Warga Kota Sukabumi Diterjang Banjir Limpasan

- 23 April 2024, 17:49 WIB
Banjir di Kampung Situ Awi Kelurahan Karang Tengah Kecamatan Gunungpuyuh Kota Sukabumi akibat Sungai Ciseupan meluap.
Banjir di Kampung Situ Awi Kelurahan Karang Tengah Kecamatan Gunungpuyuh Kota Sukabumi akibat Sungai Ciseupan meluap. /Istimewa



MEDIA PAKUAN - Bencana kembali menerjang wilayah Kota Sukabumi, Jawa Barat setelah hujan lebat mengguyur pada sore hari ini, Selasa 23 April 2024.

Titik terparah yang terdampak bencana adalah di Kampung Situ Awi, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi. Banjir limpasan melanda wilayah itu dan menyebabkan belasan rumah warga terendam air.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Novian Rahmat Taufik mengatakan, berdasarkan assessment sementara yang dilakukan pihaknya, terdapat 18 rumah yang terendam banjir yang dihuni 11 KK terdiri dari 38 jiwa.

"Itu awal mulanya hujan lebat di Kota Sukabumi yang mengakibatkan volume air di wilayah Sungai Ciseupan sendiri besar dan ada sampah sampah yang menyumbat aliran sungai sehingga melimpas ke dasaran dan ke rumah rumah warga Alhamdulillah sudah dievakuasi semua," ujar Novian, Selasa 23 April 2024.

Baca Juga: Aset Tersangka TPPU Eko Darmanto di Sukabumi telah Diblokir, akan Disita KPK

Para warga yang terdampak, menurutnya masih menetap di tempat tinggalnya meskipun terdampak banjir limpasan dari Sungai Ciseupan. Dia mengatakan, air yang menggenangi rumah, tingginya sebetis orang dewasa.

"Korban dan yang terpaksa mengungsi tidak ada Alhamdulillah karena hanya terendam se kaki tumit ke rumahnya," tuturnya.

"Evakuasi kami itu di lokasi situ awi kurang lebih yaitu sekitar 1 jam. Dengan personel sebanyak 6 orang," ungkapnya.

Novian mengatakan, banjir di daerah tersebut kerap terjadi ketika hujan berintensitas tinggi mengguyur. Dia pun meminta Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Barat untuk melakukan penanganan supaya banjir tidak terulang kembali.

Baca Juga: Keluarga Korban Kecewa, Pembunuh Debt Collector Sukabumi Tak Kunjung Minta Maaf

"Ini barangkali perlu sangat ada pergerakan dari psda provinsi untuk menghitung kembali secara teknis kemampuan menampung air di sungai itu sendiri terlepas perlu menggali terjadi pendalaman atau memperbaiki sedimen sedimen itu sendiri yang mengakibatkan pendangkalan ataupun kondisi perlebaran sungai yang sudah tidak. Yang jelas mereka yang memiliki hitungan teknis tentang masalah pengairan," paparnya.

"Mohon untuk dipantau dipelihara untuk inventaris sungai sungai yang melintas di wilayah kota Sukabumi baik dari sedimen atau pendangkalan maupun area area penyempitan karena pendangkalan mohon untuk dipantau dimonitor untuk dipelihara," tandasnya.

Dia juga mengimbau keras kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan terutama ke aliran Sungai Ciseupan, Kota Sukabumi.

"Saya sangat mohon janganlah membuang sampah ke sungai karena walaupun orang yang membuang sampah tidak terdampak bencana banjir tapi masyarakat yang di hilir yang akan terdampak. Sangat dzolim masyarakat yang sekiranya tidak memerhatikan warga yang lain dari sebab akibat membuang sampah sembarang mengakibatkan bencana atau merugikan orang lain," pungkasnya.***

Editor: Manaf Muhammad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah