MEDIA PAKUAN - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 Kota Sukabumi, isu bakal calon walikota dan wakil walikota mulai bergeliat.
Para pemerhati sosial hingga politik di Kota Sukabumi mulai memprediksi sejumlah nama besar yang diharapkan mampu mengimbangi keberadaan Achmad Fahmi.
Achmad Fahmi mantan Walikota Sukabumi 2018-2023 lalu, diperkirakan masih kuat untuk kembali merebut hati warga Kota Sukabumi pada Pilwatkot 2024 mendatang.
Karena itu, dalam kontestasi 5 tahunan kali ini, banyak orang mulai menggadang-gadang sejumlah nama besar yang diperkirakan mampu dapat mengimbangi keberadaan Achmad Fahmi.
Baca Juga: Harvey Moeis Dihujat Akibat Korupsi Timah, Sandra Dewi Nonaktifkan Kolom Komentar Media Sosial
Diantaranya, mendorongnya Mohamad Muraz Walikota Sukabumi periode 2013-2018 turun gunung. Meskipun Muraz yang tak lolos masuk anggota DPR RI 2024-2029 mendatang, belum secara resmi menyatakan maju pada Pilwakot 2024 mendatang.
"Benarkah, Muraz turun gunung? Kita masih menunggu kabar resmi," kata Pemerhati Sosial Humoniora, Andi Supriyadi balik bertanya.
Andi Supriyadi mengatakan meskipun masih belum diketahui kepastiannya. Tapi sosok Ketua DPC Partai Demokrat Kota Sukabumi sekaligus Wali Kota periode 2013-2018 masih bisa mengimbangi keberadaan Achmad Fahmi.
"Hanya saja, masih belum sepenuhnya dapat mengimbangi Achmad Fahmi. Apalagi setelah lima tahun lalu, hubungan komunikasi dengan warga tidak terpelihara dengan baik,"katanya.
Dan kalaupun bisa, kata Andi Supriyadi, Muraz harus dipasangkan dengan sosok calon wakil walikota yang mumpuni dapat bertarung di bursa Pilwalkot Sukabumi, November 2024 mendatang.
Baca Juga: Gegara Ambeien, Sandra Dewi Mendadak Dilarikan ke Rumah Sakit: Terpaksa di Operasi Deh!
"Bisa saja dipasangkan dengan Andri Setiawan Hamami. Tapi yang menjadi persoalan, apakah Andri siap kembali duduk menjadi orang kedua,"katanya.
Andi mengatakan Andri yang disebut-sebut telah mengantongi surat tugas dari DPP Partai Golkat, diposisikan menjadi kandidat calon Walikota Sukabumi mendatang.
"Tidak mungkinlah, Partai Golkar sebagai partai besar akan memposisikan kadernya menjadi orang kedua. Dan kalaupun bisa, Andri kembali rujuk duet bersama Achmad Fahmi," katanya.***