Menanggapi Studi Tsunami 20 Meter BMKG : Masyarakat Pesisir Pulau Jawa Tidak Perlu Panik

- 29 September 2020, 11:09 WIB
Tangkapan layar, tanggapan BMKG untuk hasil kajian ahli ITB terkait potensi tsunami 20 meter di selatan Pulau Jawa./
Tangkapan layar, tanggapan BMKG untuk hasil kajian ahli ITB terkait potensi tsunami 20 meter di selatan Pulau Jawa./ /Instagram.com/@infobmkg

Sejak kejadian di Aceh pemerintah telah meningkatkan mitigasi bencana, khususnya gempabumi dan tsunami.

Sistem peringatan dini yang dibangun BMKG merupakan salah satu persiapan pemerintah dalam mengantisipasi dampak terjadinya gempabumi.

Baca Juga: Perangkat Peringatan Dini Tsunami ala Cicurug Sukabumi Viral Sebagai Bentuk Keprihatinan

"Dan memberikan Peringatan Dini potensi datangnya gelombang tsunami." tambahnya.

Dalam waktu 3 sampai 5 menit setelah terjadinya gempabumi, Sistem Monitoring dan Peringatan Dini mulai bekerja melacak terjadinya potensi-potensi lain.

Peringatan tersebut biasanya disebarluaskan kepada masyarakat melalui BNPB, BPBD, media massa, ataupun beberapa moda diseminasi (sms, email, website, sosial media).

Baca Juga: Kejadian Tsunami di Abad 21 yang Mengguncang Indonesia

"Dengan penyebarluasan peringatan dini tsunami tersebut, maka masih tersisa waktu kurang lebih 15 s.d 17 menit untuk proses evakuasi, apabila waktu datangnya tsunami diperkirakan dalam waktu 20 menit." katanya.

Dalam hal mitigasi, pemerintah daerah juga harus memiliki kesiapan dari segi evakuasi jika terjadi Bencana.

"menyediakan sarana dan prasarana evakuasi, peta rawan bahaya gempabumi dan tsunami, jalur dan tempat evakuasi, melaksanakan gladi evakuasi secara rutin, menerapkan Building Code standar bangunan tahan gempabumi dan tsunami," tulisnya.***

Halaman:

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x