Simbol Persatuan, Kata Pendekar Sepuh Jawa Barat Soal Usulan Hari Pencak Silat Nasional

- 1 Februari 2024, 06:31 WIB
Pendekar sepuh pencak silat Jawa Barat KH Fajar Laksana saat menampilkan jurus Golok Kala Petok di kegiatan Sawala Jawara menuju Hari Pencak Silat Nasional di Gedung Pusat Pencak Silat IPSI Jawa Barat.
Pendekar sepuh pencak silat Jawa Barat KH Fajar Laksana saat menampilkan jurus Golok Kala Petok di kegiatan Sawala Jawara menuju Hari Pencak Silat Nasional di Gedung Pusat Pencak Silat IPSI Jawa Barat. /Manaf Muhammad/Istimewa

Dia mencontohkan hal itu terlihat dari Perguruan Silat Sang Maung Bodas yang didirikannya. Dari aliran pencak silat Sang Maung Bodas telah melahirkan seni budaya khas seperti main Boles (bola tangan api), Ngagotong Lisung, main Golok Kala Petok, hingga cambuk api yang mengandalkan ketahanan tubuh dan olah pernapasan yang dilatih dari pencak silat.

Baca Juga: Membumikan Pencak Silat, Pendekar dari Eropa dan Asia Unjuk Gigi di Silat Day Al Fath

"Maknanya bahwa pencak silat itu bukan hanya beladiri. Jadi pencak silat itu juga meliputi seni budaya dan tradisi itulah makna pencak silat, sehingga pencak silat ini bisa dipertunjukkan dalam acara acara seni dan budaya karena lahir dari kearifan lokal seni budaya tradisi Indonesia sehingga maka ditampilkan lah main Boles dan Ngagotong Lisung yang asalnya memang berasal dari pencak silat," tuturnya.

Dalam kegiatan Sawala Jawara, dirinya turut menampilkan jurus Golok Kala Petok yang memiliki khas menggunakan senjata golok pendek. Selain itu para pendekar sesepuh dari 16 perguruan pencak silat se Jawa Barat yang bersilaturahmi juga sambil menampilkan jurus khasnya secara bergiliran.***

Halaman:

Editor: Manaf Muhammad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x