"Kedua, aplikasi publikasi, government citizen, termasuk di dalamnya memuat saran dan keluhan masyarakat yang harus direspon secara cepat dan tepat. Ketiga, aplikasi pelayanan kegiatan usaha atau government to business. Keempat, aplikasi dukungan terhadap setiap program pusat," katanya.
Pejabat Walikota Sukabumi Kusmana Hartadji mengatakan penerapan digitalisasi mensyaratkan keterpaduan dan keterhubungan antar aplikasi yang tersedia.
"Aplikasi ini untuk mendukung sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE). Dimana pelayanan yang memanfaatkan digitalisasi,” katanya
Dia mengatalan Aplikasi Simponi-Parasut sebagai sebuah aplikasi yang melibatkan teknologi informasi. Teknologi ini diharapkan membawa perubahan besar terhadap tata kelola Pemerintahan Kota Sukabumi.
“ Peralihan dari sistem konvensional ke digital merupakan bentuk adaptasi dalam memasuki era Industri 4.0. Di era ini ada tiga hal yang harus kita kejar, Cyber Physical System, Internet of Things, dan Network,” katanya.
Baca Juga: Pelarian DPO Cabul di Sukabumi Terhenti, Diamankan Polisi Dirumah Korban, Bagus: Klarifikasi Tak TerlibatBaca Juga: Pelarian DPO Cabul di Sukabumi Terhenti, Diamankan Polisi Dirumah Korban, Bagus: Klarifikasi Tak Terlibat
Kusmana Hartadji mengatakan implementasi berkaitan erat dengan digitalisasi pemerintah daerah seperti Big Data, keamanan data, sistem terintegrasi, dan pemrosesan data berbasis cloud.
"Diskominfo harus mampu memimpin digitalisasi pemerintahan. Sehingga seluruh perangkat daerah di Kota Sukabumi dapat bertransformasi secara cepat untuk menciptakan efektivitas dan efisiensi kerja,”katanya,
Manfaat kehadiran Simponi dan Parasut dipandang oleh Kusmana Hartadji dapat mempermudah beberapa tugas dan pekerjaan. Misalnya, pendisposisian surat dapat dilakukan secara daring di mana saja. ***