MEDIA PAKUAN- Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-9, Kota Sukabumi melakukan serangkaian swab terhadap 148 orang.
Pengambilan sample lendir tenggorolan dilakukan tim medis di Halaman Kantor Dinas Kesehatan, seiring terus bertambahnya jumlah warga terpapar Covid-19.
Apalagi dalam dua hari terakhir sebanyak 7 dari 8 kasus baru, merupakan siswa di dalam salah satu institusi pendidikan di Kelurahan Gunungpuyuh, Kecamatan Gunungpuyuh terkonfirmasi posisi covid-19.
Sementara seorang warga berdomisili di Kelurahan Keramat, Kecamatan Gunungpuyuh. Kini telah berada kediamannya mengikuti isoma mandiri.
Sebelumnya, pasien dewasa berjenis kelamin laki-laki itu, sempat dievakuasi hingga memperoleh penanganan medis di Rumah Sakit Hermina.
"Kami telah mengambil seratus lebih sample untuk di swab. Test usap diantaranya pengajar, siswa, warga hingga keluarga terdekat kasus terkonfirmasi ," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19, Kota Sukabumi, Wahyu Handriana.
Wahyu mengatakan jumlah warga terkonfirmasi positif Covid-19, kini mencapai 141 orang. Sedangkan warga yang kini masih diisolasi sebanyak 17 orang. Warga yang dinyatakan sembuh 124 orang
Sebelumnya, STPP Covid-19, Kota Sukabumi berhasil menginventarisir tujuh siswa terpapar corona. Sebanyak enam orang warga berasal dari Kelurahan Gunungpuyuh.
Dan seorang warga berasal dari Kelurahan Sriwedari mengalami kondisi serupa.
Baca Juga: Meningkat Kasus COVID-19 di Korsel Pengaruhi Industri Perfilman, 3 film Tunda Jadwal Tayang
Warga yang tertular corona berjenis kelamin perempuan lima orang dan laki-laki dua orang. Mereka kini tengah memperoleh penanganan medis dan melakukan isolasi mandiri.
"Sebanyak enam orang terkonfirmasi tertular di institusi pendidikan. Dan seorang terpapar suspek di rumah sakit daerah," kata Wahyu Handriana.
Wahyu mengingatkan agar seluruh warga di Kota Sukabumi untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan.
Apalagi ancaman covid-19, masih membayang-bayangi aktivitas warga. Seiring jumlah warga terpapar terus bertambah.
" Termasuk untuk semua institusi pendidikan untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan," katanya.***