Dibayangi Tertular Covid-19, Kegiatan Belajar Tatap Muka Di Sukabumi Diujicobakan

- 7 September 2020, 14:15 WIB
Proses pembelajaran tatap muka di Kota Sukabumi dibatalkani
Proses pembelajaran tatap muka di Kota Sukabumi dibatalkani /
 
MEDIA PAKUAN-Uji coba Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) tatap muka terbatas  di Kota Sukabumi, Senin (7/9/2020) mulai diberlakukan disejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA), SMK dan MA. 
 
Hanya saja proses pembelajaran ditengah ancaman pandemi wabah virus Covid-19, di berlaku untuk sementara tidak menyeluruh. Proses pembelajaran dengan waktu hanya empat jam. 
 
Untuk pekan pertama hingga kedua, proses belajar KBM Tatap Muka terbatas hanya diikuti seluruh kelas 12.
 
Bila hasil evaluasi dinilai layak, maka proses KBM Tatap Muka dapat dilanjutkan pada kelas 11 dan 10. 
 
 
Selain itu, pemberlakukaan protokol kesehatan secara ketat saat proses pembelajaran berlangsung.  Hanya saja, proses pembelajaran dibatasi, setiap ruangan hanya diisi maksimal 20 orang saja. 
 
"Dan aktivitas pembelajaran tatap muka untuk sementara hanya dua pekan. Kami memberikan materi pembelajaran dari jam 7 hingga jam 11,"kata Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5, Kota Sukabumi, Asep Sukanta. 
 
Langkah antisipasi penyebaran, kata Asep Sukanta, para pelajar yang mengikuti proses pembelajaran diwajibkan memakai masker. 
 
" Masker harus dipakai sejak dari rumah hingga proses pembelajaran usai,"katanya.
 
 
Selain itu, kata Asep Sukanta, seluruh pelajar harus mematuhi protokol kesehatan lainnya. Termasuk menjaga jarak saat berada diareal sekolah hingga ruangan kelas. 
 
" Kamipun telah menyediakan  tempat cuci tangan yang dilengkapi sabun, di hampir seluruh pintu masuk ruangan kelas," katanya. 
 
Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan (KCD) Wilayah V, Jawa Barat, Nonon Winarni, mengatakan proses KBM Tatap Muka telah diberlakukan." Iya, sudah dimulai, "katanya. 
 
Hanya saja, kata Nonon Winarni, masih belum mengetahui jumlah sekolah yang memulai proses uji coba KBM Tatap Muka terbatas." Kami akan mengecek ya, "katanya.
 
 
Sebelumnya, Nonon Winarni mengatakan telah mengundang 28 kepala sekolah untuk dimintai informasi kesiapan pembelajaran dimulai. 
 
" Mereka diminta proyeksi kesiapan pembelajaran tatap muka disekolahnya," kata Nonon Winarni. 
 
Kendati menyangkut hak keadilan kesehatan, kata Nonon Winarni  perlu kehati-hatian pembelajaran tatap muka dimulai, terkait kesehatan pelajar. 
 
Apalagi di lain, kata Nonon Winarni di pihak lain banyak orangtua cemas menginginkan pembelajaran dilakukan dirumah. 
 
 
"Keselamatan diprioritaskan, tapi di sisi lain hak anak untuk mendapatkan pendidikan,"katanya.
 
Namun setelah memperoleh rekomendasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan  Covid-19, kata Nonon Winarni, maka proses pembelajaran tatap muka dapat dilakukan.
 
"Setelah guru di test swab massal dan hasilnya diperoleh, maka pembelajaran dapat dilakukan," katanya. 
 
 
Untuk proses pembelajaran, kata Nonon Winarni,  akan terlebih dahulu dilakukan kajian.
 
"Termasuk pola-pola pembelajaran nanti disekolah," katanya.***

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x