Network
MEDIA PAKUAN - Musim kemarau panjang yang masih terjadi hingga saat ini menjadi pembahasan Kusmana Hartadji selaku penjabat (Pj) Walikota Sukabumi.
Kusmana mengatakan, kemarau panjang tak lain karena dampak dari fenomena alam El Nino. Dia pun mengantisipasi akan terjadinya sejumlah risiko bencana di wilayah Kota Sukabumi Jawa Barat.
Pasalnya berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, saat ini ada enam kecamatan yang mengalami kekeringan yakni Gunungpuyuh, Warudoyong, Cibeureum, Cikole, Lembursitu, dan Baros.
"Hal hal itu sudah dilakukan terkait dengan dukungan air mungkin nanti kita ada program terkait dengan hal hal untuk menyelesaikannya," kata Kusmana, Senin 25 September 2023.
Baca Juga: Pj Walikota Sukabumi Tanggapi Aturan Larangan ASN Like, Share, Komentar di Medsos Capres
Terkait potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), dia lebih mewaspadai pada kebakaran ilalang di lahan pribadi milik warga, sebab di Kota Sukabumi hampir tidak ada hutan dan lahan gambut.
"Kalau di Kota Sukabumi kan nggak ada hutan, jadi yang kebakar itu ilalang, ini juga ulah manusia yang ingin lahannya bersih membakar ilalang. Tapi walaupun demikian kita juga antisipasi agar tidak menyebar ke penduduk," ujarnya.
"Kebakaran di Kota Sukabumi terjadi pada lahan lahan kebun milik pribadi dikarenakan ilalang kering untuk membersihkan ilalang tersebut dijadikan kesempatan dengan cara dibakar bukanya di arit seperti biasanya," ungkapnya.
Dengan kondisi saat ini, Kusmana berharap, hujan dapat segera turun dan kemarau panjang bisa segera berakhir. "Tapi mudah mudahan musim hujan akan segera turun. Di Jawa Barat beberapa kabupaten sudah mulai (hujan) kita berdoa saja," jelasnya di Kota Sukabumi Jawa Barat.***
