Sebulan Hujan Mereda, Debit Tiga Sumber air PDAM Kota Sukabumi Mengering

- 29 Agustus 2020, 21:36 WIB
Sungai Cinumpang, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi mengering
Sungai Cinumpang, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi mengering /
 
MEDIA PAKUAN-Warga disejumlah perumahan di Kota Sukabumi mulai mengeluhkan pasokan air bersih. 
 
Mereka bingung seiring air ledeng sudah hampir tiga pekan mengalir tidak lancar. 
 
Akibatnya, warga melakukan aktivitas mencuci pakaian dan kebutuhan lainnya, diatur untuk menghemat persediaan air dirumahnya. 
 
 
"Kami terpaksa mencuci pakaian dua hingga tiga hari sekali. Sebab air ledeng sudah hampir beberapa pekan berkurang," kata warga Perumahan Cibeureum,  Dian. 
 
Direktur Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bumi Wibawa (PDAM-TBW) Kota Sukabumi, Abdul Kholik membenarkan pasokan air ledeng para pelanggan terus berkurang. 
 
Debit berkurang, kata Abdul Kholik seiring guyuran hujan dalam beberapa pekan berkurang. 
 
 
"Sejak awal Juli lalu, pasokan air mulai berkurang seiring hujan mereda," katanya. 
 
Abdul Kholik mengatakan seluruh sumber air milik perusahaan berkurang 30 hingga 40 persen. 
 
Mata air di Cinumpang, Kecamatan Kadudampit kondisi normal mencapai 250 liter/detik, sekarang hanya 150 hingga 170 liter/detik. 
 
 
" Kemudian mata air Cigadog debit sekarang berkurang hingga mencapai 30 persen dari batas normal 50 liter/detik," katanya.
 
Begitupun sumber mata air  batu Karut dari kondisi normal 150 liter,  kata Kholik, kini berkurang hingga mencapai 60 persen
 
Untuk pemenuhan kebutuhan pelanggan, Kholik mengatakan mengaktifkan seluruh sumur bor diaktifkan. 
 
 
" Termasuk melakukan jadwal penggiliran ditambah hingga pengiriman mobil tangki," katanya. 
 
Sebenarnya, kata Kholik, untuk infrastruktur k sudah menyelesaikan DED rencana SPAM Regional Cimandiri
 
Bahkan  sudah disampaikan ke kementrian PU di Jakarta. Dan dimasukan dalam penyusunan Raw Water Supply Master Plan bersama beberapa kab/kota di Indonesia. 
 
 
 
"Nanti jadi acuan untuk pengembangan air baku di Kota Sukabumi," katanya. 
 
Abdul Kholik  memohon maaf, jika kondisi tersebut masih belum bisa sepenuhnya optimal dalam melayani pelanggan. 
 
"Terutama untuk daerah-daerah yang di suplai dari sumber mata air Batu karut dan Cinumpang," katanya.***

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x