STIMIK Al Fath Siap Berangkatkan Mahasiswa yang akan Bekerja di Jepang

- 15 Juli 2023, 20:06 WIB
STMIK Al Fath akan memberangkatkan mahasiswa yang akan bekerja di Jepang.
STMIK Al Fath akan memberangkatkan mahasiswa yang akan bekerja di Jepang. /

MEDIA PAKUAN - Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Al Fath Kota Sukabumi membuka peluang bagi para mahasiswa untuk bekerja ke negara Jepang.

Pasalnya, STMIK Al Fath baru saja menjalin koneksi dan kerjasama dengan salah satu perusahaan PT.Liana Segrus. Di era saat ini, menurut pimpinan STMIK Al Fath KH Fajar Laksana perguruan tinggi dan dunia usaha harus saling terkoneksi karena sudah ada program dari pemerintah yaitu Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka (MBKM).

Sebelum berangkat untuk merasakan dunia industri Negeri sakura, para mahasiswa akan mengikuti diklat terlebih dahulu untuk mengasah kemampuan bahasa, skill, dan mental spiritual.

Nantinya para mahasiswa akan disalurkan untuk bekerja di Jepang di berbagai macam bidang yang bisa dipilih seperti bidang kuliner, manufaktur, tekstil dan lainnya.

Baca Juga: Modus Jadi TNI Gadungan, Pria di Sukabumi Lakukan Tipu Gelap Mobil Rental, Korbannya Diduga Mencapai Puluhan

"Kenapa sangat di perlukan oleh kita, karena Pesantren Dzikir Al-Fath yang STMIK Al-Fath ini mahasiswanya disebut mahasantri yang tinggal semuanya gratis, dari 21 provinsi se Indonesia, ada 638 yang mereka itu total di biayai oleh kita makan tinggal asrama, belajar dan itu terdiri dari dhuafa, yatim piatu, dan ada yatim piatu, ada dari Papua, Maluku, Sulawesi sampai ke Aceh," ucapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, mahasiswa yang bekerja akan tetap kuliah secara online di STMIK Al Fath hingga lulus.

"Maka kita akan percaya diri, akan menerima lagi tahun depan sekitar 600 kaum dhuafa, fakir miskin anak-anak, remaja, yang kemudian di seluruh indonesia," jelasnya.

Sementara itu M. Teguh Setiabasa selaku Advisor Kadin Indonesia mengatakan, peluang bekerja di Jepang saat ini sangat terbuka lebar karena peningkatan jumlah populasi penduduk di sana tidak terlalu signifikan. Terlebih pekerja asal Indonesia di sana menurutnya masih sedikit dibandingkan dengan pekerja dari negara lain seperti Cina dan Filipina.

Baca Juga: Biadab! Bapak dan Anak di Sukabumi Hendak Jualan Telor Dibacok OTK, Satu Orang Tewas

"Karena kita sudah melakukan assessment ke Jepang, jadi tidak sekedar kita ngasih PO tapi pihak industrinya saya sudah melakukan assessment bagaimana kenyamanannya, bagaimana fasilitasnya, bagaimana gajinya, sementara ini banyak yang hanya memberangkatkan saja, dia tidak pernah di assessment," ujarnya.

Dia menjelaskan, mahasiswa yang akan bekerja di Jepang harus melewati proses kurang lebih selama satu tahun hingga pemberangkatan. Proses tersebut mulai dari diklat, pemenuhan persyaratan dan lainnya.

Selain itu kelebihan bekerja di Jepang menurutnya gaji yang akan diperoleh jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata rata yang ada di Indonesia, jumlahnya bisa mencapai Rp20 juta atau lebih.

Sehingga dia berharap para mahasiswa yang telah kembali ke tanah air bisa menabung dan membawa penghasilan hingga miliaran rupiah supaya bisa mengentaskan kemiskinan.

Baca Juga: Bukan Ulah Geng Motor, Pedagang Sayur Pasar Cisaat Sukabumi Tewas Bersimbah Darah, Deden: Pelaku OTK Diburu

"Kita sekarang lagi bikin model di Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath ini, mudah -mudahan ke depan akan bisa lebih baik, karena pondok pesantren ini punya misi untuk membantu masyarakat, bagaimana si anak benar-benar mendapatkan gaji yang layak, kemudian nyaman, bisa menjaga kepercayaan mereka tidak hanya berangkat ke Jepang tapi dia harus menjadi duta bangsa," jelasnya.***

Editor: Manaf Muhammad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah