Network
MEDIA PAKUAN - Ada yang menarik dibalik penyelenggaraan Musyawarah Daerah
(Musda) X Partai Golkar yang berlangsung di kantor DPD Partai Golkar Jawa Barat, Minggu 23 Agustus 2020.
Sebanyak 100 orang peserta musda yang berasal dari Kota Sukabumi menjalani rapid test, sebelum akhirnya mereka menggunakan hak pilihnya dalam menentukan calon Ketua DPD Partai Golkar Kota Sukabumi untuk lima tahun kedepan.
Mereka merupakan utusan dari berbagai tingkatan kepengurusan, yakni 33 orang utusan pengurus kelurahan, 14 orang pimpinan pengurus kecamatan, belasan fungsionaris DPD dan sisanya para pimpinan organisasi sayap partai.
Baca Juga: Kota dan Kabupaten Sukabumi, Awal September Pembelajaran Tatap Muka Diseluruh Jenjang Sekolah
Dikatakan menarik karena rapid test ini suka tidak suka menjadi salah satu penentu lain bagi kelanjutan para utusan menuju pemilihan Ketua Partai Golkar priode berikutnya.
"Artinya ketika salah satu utusan dinyatakan reaktif pada rapid test ini, maka utusan tersebut tidak bisa mengikuti musda sebab harus menjalani isolasi mandiri," ungkap Sekretaris OC Musda X Partai Golkar Kota Sukabumi, Hendi Wiryawan.
Pria yang karib disapa Komen ini menyebutkan meski tidak bisa lanjut mengikuti musda, namun tidak serta merta hak politik utusan tersebut menjadi hilang.
Baca Juga: Benteng Berusia 3.200 Tahun Ditemukan di Dekat Yerussalem
"Utusan yang dinyatakan reaktif maka akan digantikan oleh pengurus lainnya yang berasal dari wilayah atau tingkat kepengurusan yang sama," tutur Komen.
Namun beruntung, rapid test menunjukan hasil yang memuaskan. Para utusan musda dinyatakan negatif atau terbebas dari virus corona.
Seperti diketahui, dalam Musda X Partai Golkar tersebut Jona Arizona kembali terpilih kedua kalinya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Sukabumi. ***
