Benteng Berusia 3.200 Tahun Ditemukan di Dekat Yerussalem

- 24 Agustus 2020, 09:47 WIB
Benteng berusia 3.200 tahun yang digali di dekat Sungai Guvrin dan Kibbutz Gal On, Agustus 2020. (Otoritas Barang Antik Israel)
Benteng berusia 3.200 tahun yang digali di dekat Sungai Guvrin dan Kibbutz Gal On, Agustus 2020. (Otoritas Barang Antik Israel) /

MEDIA PAKUAN-Bangunan berbentuk benteng ditemukan di sebelah Kibbutz Gal On dan Sungai Guvrin telah digali, Minggu 23 Agustus 2020. Benteng Kanaan yang diperkirakan berusia 3.200 tahun dan dibangun oleh orang Mesir, yang memerintah daerah itu pada saat itu, sebagai pertahanan melawan orang Filistin.

Menurut arkeolog Otoritas Barang Antik Israel (IAA), Saar Ganor dan Itamar Weissbein, struktur yang digali memiliki panjang 18 meter (59 kaki) dan lebar 18 meter, dengan menara di empat sudutnya untuk pengamatan.

IAA mengatakan, sebuah pintu besar yang dikur dari satu batu seberat tiga ton pun telah berhasil diawetkan. Di dalamnya ada halaman dengan paving bata dan kolom, diapit oleh kamar.

Baca Juga: Tekuk PSG, Bayern Munchen Juara Liga Champions 2019/2020

Ratusan potongan tembikar ditemukan di dalam kamar, beberapa di antaranya utuh, termasuk banyak mangkuk yang diproduksi dengan gaya Mesir.

Satu mangkuk dan mug kemungkinan besar digunakan untuk beribadah, kata para arkeolog."Benteng yang kami temukan menawarkan sekilas ke dalam realitas geopolitik yang dijelaskan dalam Kitab Hakim, di mana orang Kanaan, Israel, dan Filistin saling berperang," kata Ganor dan Weissbein dalam pernyataan itu sebagaimana diberitakan Galamedianews.com sebelumnya dalam artikel "Sisa Peperangan Epik Zaman Dulu, Benteng Pertahanan Berusia 3.200 Tahun Ditemukan Dekat Yerusalem".

Dijelaskan, saat itu, Tanah Kanaan dikuasai oleh orang Mesir, dan penduduknya adalah anak didik mereka. Tapi kemudian, selama abad ke-12 SM, dua pemain utama muncul di daerah itu: Israel dan Filistin. “Dan dengan demikian dimulailah serangkaian pertempuran teritorial berdarah," paparnya.

Orang Israel kata  Ganor dan Weissbein, menetap di komunitas yang tidak dibentengi di pegunungan tengah, sementara orang Filistin memperoleh kekuasaan di pantai Mediterania selatan. "Mencoba menaklukkan lebih banyak tanah, orang Filistin bertempur melawan orang Mesir dan orang Kanaan di perbatasan, yang kemungkinan melewati Aliran Guvrin antara kerajaan Filistin Gat dan kerajaan Kanaan di Lakhis," jelasnya.

Baca Juga: Tabrakan Beruntun di Tol Cipali, Empat Orang Tewas

Halaman:

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah