Kendati dagingnya tidak membahayakan kesehatan warga saat dikonsumsi. Tapi Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, menghimbau daging hewan tersebut untuk terlebih dahulu dimasak secara matang.
"Meskipun virus LSD dan PMK tidak menular kepada manusia," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DPK3 Kota Sukabumi, drh Riki Barata.
Baca Juga: 7 Tempat Wisata di Nigeria untuk Liburan Keluarga, Mulai dari Taman Nasional Yankari hingga Zaria
"4 ekor terpaksa disembelih sedangkan 6 lainnya terpaksa dikarantina. Sedangkan 4 ekor lagi telah dinyatakan sembuh,"katanya.
Adapun ciri-ciri hewan yang terkena LSD, kata Riki Barata, pada tubuh hewan terpapar terdapat banyak benjolan. Seperti cacar, sedangkan tanda-tanda PMK dapat teridentifikasi pada mulut dan kaki.
"Cirinya kalau PMK itu kaki mulut, sedangkan LSD benjolan. Tidak menular ke manusia dan ketika sudah sembuh boleh dikonsumsi dan dijadikan hewan kurban," katanya.
Baca Juga: 7 Tempat Wisata di Niger untuk Liburan Keluarga, Mulai dari Gurun Sahara hingga Kota Zinder
Riki mengatakan DPK3 Kota Sukabumi sudah mendapatkan bantuan 600 vaksin LSD dari pemerintah pusat. Vaksin tersebut diperlukan untuk mengobati dan mencegah penyebar virus tersebut.