Pasca Kenaikan BBM, Mahasiswa Demo di Tugu Adipura Kota Sukabumi: BPH Migas Dianggap Tidak Becus

- 5 September 2022, 19:48 WIB
Puluhan mahasiswa melakukan aksi unjukrasa di Tugu Adipura Kota Sukabumi  memprotes kenaikan harga BBM
Puluhan mahasiswa melakukan aksi unjukrasa di Tugu Adipura Kota Sukabumi memprotes kenaikan harga BBM /Manaf Muhammad/
 
 
MEDIA PAKUAN - Kenaikan harga BBM yang telah dilakukan pemerintah membuat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sukabumi tergerak untuk menggelar aksi unjuk rasa.
 
Di pusat Kota Sukabumi tepatnya di Tugu Adipura sudah ada aksi bakar ban dan orasi penolakan kenaikan BBM, Senin 5 September 2022.
 
Hingga menjelang malam hari puluhan mahasiswa yang tergabung dalam GMNI Sukabumi masih belum selesai dalam melakukan aksi demonstrasi.
 
 
Terlihat mahasiswa mengekspresikan penolakan BBM subsidi dengan berbagai cara.
 
Ada yang memakai topeng sejumlah pejabat negara seperti Presiden Jokowi, Tri Rismaharini, Sri Mulyani, Erick Thohir dan Luhut Binsar Pandjaitan. Lalu mereka juga membawa keranda.
 
 
Ketua GMNI Sukabumi Anggi Fauzi mengatakan dalam aksi ini mereka menekankan kepada pemerintah dan KPK untuk mengusut BPH Migas.
 
Terutama yang bertugas menyalurkan BBM hingga dapat dijangkau ke masyarakat.
 
Menurutnya, banyak penerima BBM subsidi yang salah sasaran.
 
 
Seperti mobil mobil dan kendaraan masyarakat kalangan atas menggunakan BBM subsidi.
 
"Karena ibu Menteri sendiri menyampaikan bahwa BBM subsidi ini tidak tepat sasaran artinya kan ada kesalahan dalam proses penyaluran BBM subsidi dari pusat ke bawah atau dari hulu ke hilir jelas jelas ini kan peran BPH Migas di sini," kata Anggi Fauzi.
 
"Kita menuntut kepada pemerintah Presiden Joko Widodo untuk mengevaluasi kinerja BPH Migas karena tidak menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik tidak mampu mendistribusikan BBM subsidi ini tepat sasaran," ujarnya.
 
 
"Yang kedua tuntutan kita kepada KPK untuk bisa memeriksa BPH Migas Terkait dengan adanya indikasi penyelewengan penyaluran BBM subsidi dari hulu ke hilir sehingga tidak tepat sasaran," pungkasnya.
 
Selain itu, menaikkan harga BBM menurutnya adalah langkah yang keliru karena masyarakat kecil akan sangat terdampak dengan adanya kenaikan komoditi lainnya.
 
Apalagi, lanjutnya, masyarakat baru selesai dihajar pandemi Covid 19 dan berupaya bangkit dan pemulihan ekonomi. 
 
 
"Persoalan kenaikan BBM ini jelas jelas kami tidak sepakat karena kenapa setelah baru selesai pandemi masyarakat berupaya pulih dan hari ini dihadapkan dengan persoalan naiknya BBM subsidi," tandasnya.***

Editor: Ahmad R

Sumber: Media Pakuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah