Cerita Bah Utim Memanjat ke Atap untuk Selamat dari Hempasan Banjir Bandang Terparah Kota Sukabumi

- 22 Februari 2022, 12:00 WIB
Cerita Bah Utim Memanjat ke Atap untuk Selamat dari Hempasan Banjir Bandang Terparah Kota Sukabumi
Cerita Bah Utim Memanjat ke Atap untuk Selamat dari Hempasan Banjir Bandang Terparah Kota Sukabumi /Mediapakuan.com/Manaf Muhammad
 
MEDIA PAKUAN - Puing-puing bangunan tampak porak-poranda usai diterjang banjir bandang. Atap, pintu, jendela dan barang barang seisi rumah berhamburan ke jalan di kelurahan Jayaraksa kecamatan Baros Kota Sukabumi.
 
Lima hari pasca banjir bandang yang disebut sebagai bencana terparah di Kota Sukabumi, ratusan rumah dan bangunan yang mengalami kerusakan masih dalam penanganan.
 
Ketika bencana yang menewaskan satu warga ini terjadi, membuat warga Kota Sukabumi panik dan berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
 
 
Menurut kesaksian warga sekitar yang bernama Ade, air meluap ke pemukiman warga. Masjid yang berada di dekat rumahnya hancur terhempas air besar yang datang dari atas.
 
Selain itu dari keterangannya, ketika itu hujan begitu deras mengguyur pada sore hari. Banyak warga yang spontan menyelamatkan diri keluar rumah.
 
Namun kata Ade, ada satu warga paruh baya yang ketika itu dikhawatirkan terbawa aliran air yang kencang akibat luapan Sungai Cisuda. Ditengah kepanikan warga, ia mencari seorang pria tua.
 
 
"Bah Utim tah dipilarian teu aya, nya kakek kakek lah dipilarian teu aya, padahal di loteng padahal ieu teh (rumah) geus runtuh (Bah Utim tuh dicari tidak ada, ya kakek kakek lah dicari tidak ada, padahal ini tuh (rumah) udah runtuh-red)," katanya bercerita kepada Media Pakuan.
 
Ade dan warga sekitar ketika itu khawatir dengan keadaan kakek tersebut, warga pun mencari keberadaannya. Namun ternyata Bah Utim berada di atas atap menyelamatkan diri.
 
"Nya bah Utim masih keneh di loteng mereun di para. Alhamdulillah aya, ngan barared wungkul. Ari diteangan tuh di luhur di luhur. (Ya Bah Utim masih di loteng di atap. Alhamdulillah ada, cuma luka luka saja. Dicari tuh di atas di atas-red)," ungkapnya.
 
Menurut Ade, kejadian banjir di daerahnya sudah pernah terjadi namun yang terparah ketika Kamis 17 Februari 2022 lalu.
 
 
"Tapi ieu teh anu ti payun teu ieu teuing. Ieu tos tilu kali ieu teh. Ka dua kali Aya satahun ka pengker mah, anu ka tilu kali ieu lebih parah pang parahna, ti payun mah henteu (Tapi ini tuh yang dulu ga terlalu. Ini udah tiga kali. Kedua kalinya ada (sekitar) setahun ke belakang mah, yang ketiga kali ini lebih parah paling parahnya, dahulu mah engga-red)," ucapnya.
 
Sebagai informasi, 68 titik bencana di seluruh kecamatan di kota Sukabumi mengalami kejadian bencana pada Kamis 17 Februari lalu usai diguyur hujan lebat kurang lebih selama enam jam.
 
Dari keseluruhan, yang terdampak paling parah berada di kelurahan Jayaraksa kecamatan Baros Kota Sukabumi yang dihantam banjir bandang hingga meluluhlantakkan pemukiman warga di tiga RW.***

Editor: Adi Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x