Ratusan Driver Ojol Maxim Geruduk Balaikota Sukabumi Tuntut Perusahaan Terkait Tarif Perjalanan

- 3 Februari 2022, 11:36 WIB
Ratusan Driver Ojol Maxim Geruduk Balaikota Sukabumi Tuntut Perusahaan Terkait Tarif Perjalanan
Ratusan Driver Ojol Maxim Geruduk Balaikota Sukabumi Tuntut Perusahaan Terkait Tarif Perjalanan /Media Pakuan/Manaf Muhammad/
MEDIA PAKUAN - Balaikota Sukabumi dipenuhi ratusan driver ojek online dari perusahaan Maxim yang menuntut kesejahteraan nasib mereka, Kamis 3 Februari 2022.
 
Aksi unjuk rasa ini didasari oleh pihak perusahaan yang dianggap para driver khususnya di Sukabumi tidak berlaku adil dalam menentukan tarif perjalanan.
 
Sejak sekitar pukul 09.00 WIB massa driver ojek online Maxim sudah memenuhi jalan R Syamsudin SH tepatnya di depan balaikota Sukabumi.
 
 
Koordinator aksi unjuk rasa Ridho Alga Piki menganggap kebijakan perusahaan yang saat ini dinilai sudah menjajah para mitranya.
 
"Poin utamanya itu kebijakan Maxim tentang tarif, bahwa tarif yang sudah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan sebesar Rp 1.850 namun di sini Maxim sudah mengkorupsi hak hak kita jadi Maxim itu tarifnya cuma Rp 1.790 per kilometer belum lagi tentang tarif delivery yang sangat tidak manusiawi yaitu Rp 4.000 untuk jarak 4,4 kilometer itu poin utama yang dituntut oleh kawan kawan yang hadir di sini semua," ungkapnya.
 
Selain itu ia mengaku pihak perusahaan tidak mengindahkan masukan dari para driver yang bahkan dianggap anti kritik.
 
"Itu aturan Maxim yang sangat kami benci menutup bahwa kami itu tidak boleh mengkritik, kritik dilarang sementara itu juga bertentangan dengan peraturan undang-undang," katanya.
 
 
"Kami sudah melakukan mediasi selama (sebanyak) empat kali, empat kali itu pun tidak terealisasi satu pun itu nihil, makanya kami lari ke pemerintah kota untuk menjembatani kami keluh kesah kami oleh pemerintah Kota mungkin kami akan melakukan aksi kedua yang lebih besar lagi dari massa hari ini," pungkasnya.
 
Driver ojol Maxim lainnya yang juga koordinator aksi unjuk rasa Devi Maulana Sofa mengaku akunnya pernah diblokir juga oleh pihak perusahaan.
 
"Jadi ini sudah kejadian ke dua kali, saya sendiri waktu itu pernah mengkritik pernah mediasi, saya mengkritik memang pedas kritikannya hari itu pun saya langsung diblokir dan di suspend sehingga rekan rekan semua membantu saya untuk kembali dan sekarang pun sudah kedua kali pada saat kita melakukan orasi seperti ini semua yang ikut di sini kena suspend, itu tanpa ada notif pemberitahuan sama sekali dari aplikator atau kantor cabang," ungkapnya.
 
 
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Kota Sukabumi Abdul Rachman akan menindaklanjuti tuntutan dan keluhan para driver ojek online Maxim Sukabumi.
 
"Dari dinas perhubungan akan membuat dua surat, yang pertama surat untuk meninaklanjuti surat kali pertama tanggal 16 agustus tentang izin perputaran yang kedua surat permohonan agar pihak maxim tidak mensuspend atau membuka blokir terhadap mitra mitranya. Setelah ini kita akan bicara khusus dengan pihak maxim untuk menyuarakan aspirasi bapak bapak. Sekarang percayakan pada kami untuk sebagai corong bapak menyuarakan kepada pihak maxim," katanya kepada massa aksi di Balaikota Sukabumi. ***

Editor: Siti Andini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x