WOW! Harga Jengkol dan Pete Masih Mahal, Ayi Jamian: Daging Ayam Mengalami Kenaikan Serupa

- 13 Mei 2021, 19:42 WIB
Harga Jengkol di Kota Sukabumi Hampir Setara Harga Daging
Harga Jengkol di Kota Sukabumi Hampir Setara Harga Daging /Manaf Muhammad/Media Pakuan
 
MEDIA PAKUAN - Para pedagang pasar tradisional di Kota Sukabumi, Kamis 13 Mei 2021 petang, masih menjual  pete atau  Parkia Speciosa nama Latin, relatif masih mahal. 
 
Kendati alami penurunan menjelang  lebaran kini, tapi harganya masih kisaran Rp. 10.000. Sebelumnya amenembus kisaran Rp. 25.000 hingga Rp. 30.000/papan.
 
Padahal hari hari biasanya, para pedagang menjual hanya kisaran Rp. 5.000 per ikat (12 papan). 
 
 
 
 
Selain buah pete, makanan favorite berbau khas digemari masyarakat yang kini masih relatif mahal, yakni Jengkol. Jengkol atau Jering (dalam nama ilmiah disebut Archidendron pauciflorum), masih berada dikisaran Rp. 42.000 hingga Rp. 40.000.
 
Sebelum memasuki Idul Fitri, harga jengkol sempat berada dikisaran Rp. 55.000 hingga Rp. 60.000/Kg.
 
Kendati pembeli sempat tidak percaya, tapi mereka terpaksa membeli. Warga berdalih sudah cukup tidak mengkonsumsi makanan favorite sejak lebaran lalu. 
 
 
 
Kenaikan kedua makanan berbuat itu, dibenarkan pedagang sayur mayur di Pasar Pelita dan Pasar Gudang. Pedagang Pasar Gudang, Tipar Gede, Dahlan mengatakan dua komoditas yang digemari masyarakat, harganya relatif masih tinggi.
 
"Banyak permintaan, tapi barang alami kelangkaan," katanya. 
 
Dinas UMKM, Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi, Ayi Jamiat membenarkan masih tingginya harga Pete  dan Jengkol. 
 
" Hanya saja, kenaikannya cukup tinggi sekali, hingga cukup Fantastik. Mungkin komuditi ini sangat digemari masyarakat" katanya.
 
Daging Ayam Naik 
 
Dia mengatakan  selain itu, untuk ketiga kali kurang dari sepekan harga daging ayam broiler kembali naik. "Lagi-lagi harga daging ayam merangkak naik hingga 35 persen," katanya. 
 
Ayi mengatakan kenaikan harga daging ayam pasca dilakukan monitoring bahan pokok penting (Bapokting) dibeberapa Pasar tradisional di Kota Sukabumi.
 
"Kenaikan harga daging ayam  disebabkan pasokannya berkurang, dikarenakan saat ini para pengusaha daging ayam tersebut baru memulai ternak," katanya. ***

Editor: Ahmad R

Sumber: Media Pakuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah