MEDIA PAKUAN - Balai Penyelidik Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengungkapkan bahwa sumber tekanan magma di Gunung Merapi saat ini mencapai kedalaman 1,3 Kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Baca Juga: Upadete Daftar Sektor Usaha yang Akan Dapat Bantuan Insentif, Subsidi Bunga dan Jaminan Kredit 2021
Penyelidik Bumi BPPTKG DIY Nurnaning Aisyah mengatakan terkait acuan data kecepatan deformasi atau perubahan bentuk tubuh Gunung Merapi yang diperkirakan dengan hasil ukur menggunakan Electronic Distance Measurement (EDM).
"Dari akhir Oktober sampai sekarang kami menduga bahwa sumber tekanan sudah relatif berada di lokasi yang lebih dangkal dibandingkan periode sebelumnya," ujarnya di Siaran Informasi BPPTKG yang ditayangkan melalui akun Youtube BPPTKG, Rabu, 2 November 2020.
Nurnaning menjelaskan laju deformasi Gunung Merapi yang masih berlanjuk hingga saat ini sejak Juni 2020, dan kecepatan deformasi itu kemudian dibagi menjadi enam periode.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi! Ini yang Dilakukan Tim Tanggap Darurat PVMBG dan Personel PMI
Pada periode satu sampai tiga sejak Juni hingga pertengahan Oktober 2020, Kecepatan deformasi menunjukan lokasi sumber tekanan yang berada di kisaran 5,9 km di bawah puncak.
Kemudian, pada periode keempat, kelima, dan keenam yang berlangsung sejak akhir Oktober hingga 2 Desember 2020 tekanannya berubah menjadi 1,3 km di bawah puncak.
Menurutnya, hal tersebut diperkuat dengan hasil pemantauan terakhirnya dengan memanfaatkan GPS (Global Positioning System) yang menyebutkan bahwa sumber dari tekanan di Gunung itu berada pada lokasinya yang terbilang cukup dangkal dengan kedalaman 1 sampai 2 km.