Mengenal Batik Sukabumian Upaya Pelestarian Warisan Budaya Nenek Moyang

2 Oktober 2020, 07:37 WIB
Mengenal Batik Sukabumian /Mediapakuan.com/

  MEDIA PAKUAN - Upaya Pemerintah melestarikan warisan budaya nenek moyang diantaranya menjadikan batik menjadi ikon Bangsa Indonesia yang tidak bisa digangu gugat pihak lain.

Upaya itu juga dikukuhkan menjadi Hari Batik Nasional tepat pada jumat, 02 Oktober 2020.

Batik menjadi ciri khas Indonesia, tak terkecuali di Sukabumi kita memiliki banyak corak ragam batik khas Sukabumian.

Baca Juga: Peringati Dini BMKG Sukabumi dan Wilayah Jawa Barat Diguyur Hujan Deras Sore Hingga Malam Hari

Ada 13 corak yang dimiliki batik Sukabumian, dengan perkembangan jaman dan kepedulian Pemerintah daerah guna membangkitkan pelaku usaha batik kini batik Sukabumian sudah mendunia.

Kita kenali corak ragam dari batik Sukabumi, berikut penyusuran Tim Media Pakuan.

Corak Bunga

Corak bunga serta penyu ini di adopsi Kabupaten Sukabumi karena merupakan lambang dari Pemda Kabupaten Sukabumi. dengan mengambil tema arus berani tampil percaya diri.

Untuk bersaing sehat dengan pelaku usaha batik, yang telah lebih dulu memiliki nama (brand).

Inilah 13 motif batik di sukabumi, yang di lansir dari gpswisataindonesia sebagai berikut :

 Baca Juga: Waspada! Warga Kota Sukabumi Meninggal Akibat Tertular Wabah Covid-19 Terus Bertambah

1. Motif Beulah Kopi

Kopi menjadi elemen penting di masyarakat Pakidulan, Segelas kopi hangat selalu menjadi sajian utama dikala masyarakat Pakidulan berkumpul.

Lebih dari sekedar menikmati, masyarakat pakidulan menjalin kedekatan melalui kopi sejak dari proses membelah, menjemur biji kopi untuk kemudian dihidangkan dan dinikmati bersama dalam suasana kekeluargaan.

2. Motif Centreng

Centreng menggambarkan suatu daerah dataran tinggi di Panenjoan Sukabumi Jawa Barat.

yang mana jika berdiri di daerah tersebut di bawah akan terlihat awan putih, rimbunan pepohonan yang hijau, rumah penduduk dan hamparan sawah.

3. Motif Manuk Ngupuk

Manuk Ngupuk atau disebut juga Manuk Sapu, motifnya menggambarkan seekor burung jantan.

Yang pada saat musim kawin, untuk menarik perhatian burung betina ekornya digibas‐gibaskan ke tanah.

 Baca Juga: Kematian wabah Covid-19 Bayangi Warga Sukabumi Berusia Manula

4. Motif Mutiara Laut Kidul

Mutiara Laut Kidul menggambarkan sebuah kerang atau disebut juga oleh penduduk setempat kima.

Kima merupakan kerang yang didalamnya dapat menghasilkan mutiara, yang berasal dari pantai selatan Sukabumi, Jawa Barat.

5. Motif Rereng Cimarinjung

Rereng atau disebut juga tebing merupakan daerah tebing yang berada di daerah air terjun Cimarinjung yang terletak di Kampung Cimarinjung, Sukabumi, Jawa Barat.

Motifnya menggambarkan tebing, air terjun dan keindahan alam yang berada disekitarnya.

6. Motif Penyu Midang

Penyu atau masyarakat di sekitar Pantai Pengumbahan Sukabumi, Jawa Barat, menyebutnya Midang.

Merupakan sebuah motif batik yang menggambarkan induk penyu yang datang kedaratan bibir pantai untuk bertelur.

Baca Juga: Mengungkap Misteri Keberadaan Gunung Wayang di Ciracap Sukabumi

7. Motif Rereng Bintang Laut

Menggambarkan daerah laut dipantai selatan Sukabumi, Jawa Barat. Motif Tapak Lingan

Tapak Liman merupakan kepiting yang diatas punggung nya, berdasarkan cerita zaman dahulu terdapat tanda bekas pijakan kerbau.

Juga ada motif Karang Bolong

merupakan daerah bersejarah yang berada di pantai cicaladi Sukabumi, Jawa Barat.

Motif Gurilaps juga kepanjangan dari gunung, rimba, laut, pantai dan sungai.

Merupakan cerminan kondisi alam Kabupaten Sukabumi, Motif Pelabuhan Ratu

Batik Pelabuhan Ratu menerapkan bentuk ikan dan rumput laut dalam motifnya

Hal ini sesuai dengan kondisi alam palabuhan ratu yang merupakan daerah pesisir dan juga da motif Nayor dari Kecamatan Cibadak dan terakhit motif Selabintanaan.

Dahulu banyak warga Belanda yang menetap di wilayah Selabintana. Mereka menggunakan lahan-lahan yang ada di wilayah tersebut untuk dijadikan sebagai taman bunga.

Sebagian besar taman bunga tersebut terdapat dalam kawasan wisata selabintana sekarang ***(Mia Nuraeni)

Editor: Popi Siti Sopiah

Terkini

Terpopuler