Masih Misterius, Pesawat Malaysia Airlines MH370 Bak Ditelan Bumi: 8 Maret 2014 Lalu, Belum Terpecahkan

6 Maret 2024, 13:20 WIB
Ilustrasi Malaysia Airlines MH370 yang dikabarkan berada di tengah hutan /Malaysian Reserve

MEDIA PAKUAN - Sepuluh tahun sudah petaka pesawat Malaysia Airlines MH370 tak terpecahkan.

Penerbangan MH370 menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar dunia ketika menghilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014.

Hingga kini nasib 239 orang, para penumpang dan awak Malaysia Airline MH370 yang lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur dan tak pernah sampai tujuan ke Beijing, China masih menjadi misteri.

Meski sudah menemukan sejumlah titik terang dengan ada nya temuan beberapa puing yang disebut-sebut sebagai bagian pesawat Malaysia Airlines itu, tapi masih belum mengungkap tabir mieterius.

Begitupun ditemukan titik lokasi pasti keberadaan tak jua terpecahkan. Demikian pula dengan titik terakhir area celaka burung besi nahas tersebut.

Baca Juga: Mengejutkan! Harga Emas Batangan Antam Naik Tembus Rp15 Ribu: Kini Tembus Rp1.209.000 Per gram

Kejadian itu menjadi salah satu misteri terkait penerbangan terbesar dalam sejarah. Anthony Loke mengatakan, perusahaan eksplorasi dasar laut AS Ocean Infinity telah membuat proposal pencarian terbaru setelah dua upaya gagal menemukan pesawat.

Dia berharap untuk terlibat dengan Australia dan bekerja sama dalam pencarian setelah proposal 'tidak menemukan, tidak ada biaya' Ocean Infinity disetujui oleh kabinet Malaysia.

Baru baru ini, Malaysia kemungkinan besar akan melanjutkan pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang sudah 10 tahun hilang.

Pernyataan tersebut muncul setelah sebuah perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) mengusulkan pencarian baru di wilayah selatan Samudera Hindia, tempat pesawat tersebut diyakini jatuh satu dekade lalu.

Baca Juga: Wajib Tahu! Apa Untung Ruginya Garansi Bebas Pengembalian dari Shopee Bagi Penjual?

Kemudian, rencana pencarian baru itu disampaikan Menteri Transportasi Malaysia saat acara peringatan 10 tahun hilangnya Boeing 777 pada 8 Maret 2014.

"Pemerintah Malaysia berkomitmen untuk pencarian, dan pencarian harus terus berlanjut," kata Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke pada Minggu, 3 Maret 2024.

Pesawat MH370 yang membawa 227 penumpang dan 12 awak menghilang dalam penerbangan malam dari Kuala Lumpur ke Beijing, ibu kota China.

Anthony mengungkapkan pihaknya telah mengundang perusahaan tersebut untuk bertemu guna mengevaluasi bukti ilmiah yang mereka miliki dalam upaya menemukan tempat peristirahatan terakhir MH370

Ocean Infinity terakhir kali berusaha menemukan pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang pada 2018. Malaysia pun menawarkan hingga 70 juta dolar (Rp9,7 triliun kurs 2018) jika perusahaan tersebut berhasil menemukannya.

Baca Juga: Pertandingan yang Sangat Penting! Marc Klok Persiapkan Diri Jelang Persib Bandung VS Persija Jakarta

Pada 2017, Malaysia, Cina, dan Australia juga mengakhiri perburuan bawah laut selama dua tahun yang menelan biaya 200 juta dolar Australia (Rp2 triliun kurs 2017).

Komunikasi terakhir dari MH370 adalah ketika pilot Zaharie Ahmad Shah mengucapkan selamat tinggal kepada kontrol lalu lintas udara Malaysia dan pindah ke wilayah udara Vietnam. Kala itu, dia tidak memberikan indikasi bahwa ada sesuatu yang salah.

Pesawat, yang transpondernya dimatikan, kemudian terlihat berbalik dan terbang kembali ke utara Malaysia dan kemudian ke selatan ke Samudra Hindia.

Sebuah pasukan pencari multinasional, termasuk Malaysia, Australia, Amerika Serikat, dan China menjelajahi laut untuk mencari puing-puing.

Dua minggu setelah pesawat itu hilang, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengumumkan bahwa pesawat itu telah "mengakhiri" perjalanannya di ujung selatan terpencil Samudra Hindia

Baca Juga: Benarkah Jelang Ramadhan Ada 7 Jenis Bansos Cair Maret 2024 ini? Coba Cek Apakah Anda Masuk: Ini Caranya!

Sebuah laporan pada 2018 tentang hilangnya MH370 menemukan kegagalan oleh kontrol lalu lintas udara dan mengatakan arah pesawat telah diubah secara manual. Beberapa puing dari pesawat telah terdampar di sepanjang pantai Afrika dan di pulau-pulau di Samudra Hindia, termasuk bagian sayap 2 meter (6,6 kaki) yang dikenal sebagai flaperon.***

 

Editor: Ahmad R

Sumber: PRMN

Tags

Terkini

Terpopuler