Kepala Balita Sukabumi Bercucuran Darah Gegara Tertimpa Timbangan Dacin saat Diperiksa di Posyandu

14 Juni 2023, 21:11 WIB
Ilustrasi- Balita N berusia 3 tahun, 6 fakta viral tentang balita positif narkoba sabu-sabu di Samarinda setelah minum dari botol bekas bong, dan kini tetangga jadi tersangka. /Pexels.com/@Martinus

MEDIA PAKUAN - Seorang bocah perempuan berinisial KGA (4) mengalami kecelakaan ketika sedang diperiksa di Posyandu Delima 14 Baros, Kota Sukabumi Jawa Barat.

Anak dari Zena Miftahun Janah (25) itu tertimpa besi timbangan dacin ketika hendak ditimbang berat badannya. Menurut Zena, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu 24 Mei 2023 siang.

Ketika itu kader posyandu ada yang meminta dia untuk memeriksa tumbuh kembang anaknya. Zena kemudian membawa kedua anaknya yakni KGA berusia 4 tahun 8 bulan dan adiknya yang masih berusia 1 tahun.

 

"Waktu pas saya lagi nyimpan anak saya yang kedua, anak yang pertama itu sudah duduk di timbangan dacin lagi dicari angkanya, memang si bundelan besinya itu memang pas bagian atas kepalanya lagi dicari angkanya tiba-tiba 'buk' aja jatoh," ujarnya Selasa 13 Juni 2023.

Baca Juga: Honda Beat dan Yamaha Mio Saling Adu di Pertigaan Jalan Suryakencana Sukabumi, Sepeda Motor Langsung Ringsek

"Jatoh itu karena putus tali timbangan ke si kayu penahannya terus saya lihat anak saya itu timbangan itu posisi udah di atas perut jadi saya kira kena kepala ternyata anak saya kan masih diam kaget terus kata saya yaudah ga apa apa Bu karena saya kira di perut (jatoh nya)," katanya.

Dia awalnya tidak menaruh curiga akan terjadi sesuatu yang buruk. Namun dia baru menyadari ketika membuka kerudung anaknya sudah bercucuran darah.

 

"Eh ga taunya Kan anak saya pakai kerudung di kerudungnya itu langsung berdarah banyak saya kaget. Saya sama suami saya berdua naik motor lari ke puskesmas Baros, dari puskesmas Baros itu ditangani di IGD sama dokternya juga udah dibilangin kan nanya ini kronologi nya kenapa bisa sampai bocor gini terus dari pihak kita cerita aja," tuturnya.

"Terus kata dokternya ini harusnya jangan pakai timbangan dacin kan anaknya sudah besar," cetusnya.

Baca Juga: Nekat Palsukan Dokumen, Pegawai Honorer Disdukcapil Sukabumi Ditangkap, Maruly: 2 Korban TPPO Dibawah Umur

Korban kemudian mendapat penanganan medis berupa dua jahitan di bagian kepala. Namun pihak keluarga merasa kecewa dengan sikap posyandu yang dinilai acuh tak acuh dalam kasus ini.

 

Menurutnya kondisi sang anak pasca kejadian tersebut masih sering mengeluhkan sakit kepala dan panas yang tidak stabil. Dia mengaku kesulitan mendapat surat rujukan untuk CT Scan ke rumah sakit unit daerah.

"Anak saya panasnya naik turun, selalu mengeluh sakit di bagian kepala, uring-uringan rewel, tidur tidak nyenyak. Hak anak saya untuk kesembuhan dan keselamatan di masa depan belum terlaksana. Kekhawatiran saya sebagai ibunya sampai sekarang masih terbayang-bayang," jelasnya.

Menindaklanjuti kasus tersebut, pihak kader Posyandu Delima 14 dan Puskesmas Baros mendatangi rumah kediaman korban dengan maksud mediasi dengan pihak keluarga.

Baca Juga: Gunakan Dokumen Palsu, 2 ABG Diduga Asal Sukabumi Korban Sindikat TPPO, Maruly: Iming-iming Gaji Besar

 

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Reni Rosyida Muthmainnah memberi pernyataan bahwa kader Posyandu Delima 14 telah berupaya menengok kondisi korban namun saat itu bocah tersebut sedang berada di rumah kakeknya. Kemudian pada 25 Mei 2023 sore, kader Posyandu Delima 14 kembali mendatangi rumah balita, namun tidak membuahkan hasil.

"27 Mei 2023, pasien melakukan kontrol ke Puskesmas Baros dengan kondisi luka terlihat kering, tidak bernanah, atau rembesan darah. 28 Mei 2023, kader Posyandu Delima 14 berkunjung ke rumah pasien untuk follow up. Saat itu pasien ada di rumahnya dan tidak mengeluhkan apa-apa sehingga masalah sudah dianggap selesai," jelasnya.

"Awal Juni 2023, Dinas Kesehatan melakukan evaluasi dan perbaikan pelayanan di Posyandu Delima 14," tandasnya.

 

Mengapa Masih Menggunakan Timbangan Dacin?

Reni mengungkapkan, penggunaan timbangan dacin dikarenakan keterbatasan fasilitas standar alat antropometri di Posyandu Delima 14.

Baca Juga: TKW Sukabumi Disiram Air Mendidih oleh Majikan Gegara Dituduh Main Sihir dan Guna Guna

"Timbangan dacin masih digunakan karena belum ditemukan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) yang melarang penggunaan timbangan dacin di posyandu," ungkapnya.

"Keputusan Menteri Kesehatan soal antropometri menyebutkan apabila tidak tersedia alat ukur berat badan digital, maka dapat menggunakan dacin," ujarnya.

 

Terkait dengan tidak kunjung adanya surat rujukan untuk mengambil tindakan CT Scan terhadap sang anak, menurutnya kondisi korban sejauh ini belum ditemukan indikasi untuk sampai ke arah sana.

"Tindakan Computed Tomography Scan atau CT-Scan belum dapat dilakukan terhadap pasien karena dokter menyatakan saat ini tidak ada indikasi untuk dilakukan pemeriksaan radiasi CT-Scan," tuturnya.

Baca Juga: Optimalkan Agen Pemulihan, Cegah Penyebaran Narkoba di Sukabumi: Melatih Pemahaman hingga Pencegahan Narkoba

"Dinas Kesehatan akan bertanggung jawab atas kejadian ini dan segera melakukan pemeriksaan ulang secara menyeluruh bersama dokter spesialis di rumah sakit terhadap pasien untuk menentukan penanganan selanjutnya, dari penanganan sebelumnya," jelasnya.

 

Sebelumnya kasus ini sempat viral di media sosial ketika diunggah akun Instagram @sukabumitoday pada Selasa 13 Juni 2023.***

Editor: Manaf Muhammad

Tags

Terkini

Terpopuler