Aksi Pita Hitam Bentuk Kekecewaan Warga Sukabumi atas Batalnya Piala Dunia U20 di Indonesia

2 April 2023, 12:14 WIB
Bentuk kekecewaan warga Sukabumi terhadap pembatalan Piala Dunia U20 di Indonesia. /Manaf Muhammad/


MEDIA PAKUAN - Perhelatan Piala Dunia U20 dipastikan tidak akan berlokasi di Indonesia. Dua bulan menjelang event olahraga prestisius tersebut, nama Indonesia dicoret oleh FIFA sebagai tuan rumah Piala Dunia U20.

Pembatalan Indonesia itu menimbulkan kekecewaan luar biasa dari seluruh Indonesia, salah satunya di Kota Sukabumi. Komunitas Viking Persib Club dan mahasiswa menggelar aksi solidaritas di Lapang Merdeka.

Mereka mengelilingi Lapang Merdeka Kota Sukabumi sambil memasangkan pita hitam ke sejumlah pengunjung dan membawa spanduk bertuliskan Aksi Pita Hitam, Berduka Atas Pembatalan Tuan Rumah Piala Dunia U-20' dan tagar selamatkan generasi muda.

 

Koordinator aksi, Danial Fadhilah mengatakan aksi solidaritas pasang pita hitam itu sebagai bentuk kekecewaan atas pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.

Baca Juga: Update Kasus Penggelapan oleh Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi: Polisi Buka Peluang Jalan Damai

"Jujur kami kecewa karena pertama persiapan yang dilakukan oleh Indonesia sejauh ini sudah sangat matang, kedua banyak mimpi-mimpi anak muda hari ini yang ingin berlaga di Timnas Indonesia, orang-orang Indonesia yang hari ini ingin melihat bagaimana euforia piala dunia meski U20," katanya di Kota Sukabumi Jawa Barat, Sabtu 1 April 2023.

Menurutnya aksi pemasangan pita hitam menjadi pesan bahwa persepakbolaan Indonesia sedang dalam kondisi yang tidak baik baik saja.

 

Dia mengatakan mimpi anak anak negeri dipaksa pupus akibat pernyataan dari sejumlah pejabat yang berdampak pada pembatalan Piala Dunia U20 di Indonesia.

"Negara tidak serius terhadap anak-anak mudanya, bagaimana anak-anak mudanya punya mimpi besar, anak-anak muda punya apapun yang ingin diberikan kepada negara tapi negara tidak serius kepada anak-anak muda karena banyak oknum-oknum pejabat yang hanya cari panggung saja," ungkapnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Janjikan Pemekaran Wilayah untuk Kota Sukabumi di HUT ke 109

Terlebih kontroversi soal penolakan Israel di Piala Dunia U20, dia menganggap para pejabat hanya mencampuri urusan politik dengan olahraga.

 

"Kalau misalkan mau anti Israel banget harus serius juga dong, jangan sampai ketika olahraga dicampur aduk dengan politik, tapi urusan uang (perdagangan dengan Israel) sampai sekarang didiamkan saja," tuturnya.

Kegagalan Indonesia melaju menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 juga disayangkan warga lainnya.

"Israel lolos ke Piala Dunia karena jalur yang fair, tapi kenapa harus ada pejabat yang menolak, dampaknya kan sangat merugikan Indonesia apalagi persiapannya sudah menghabiskan anggaran yang besar," kata warga Sukabumi, Iqbal (26).

Baca Juga: Jalan Lingkar Selatan Sukabumi Diperbaiki Hanya Satu Lajur, Ridwan Kamil Tinjau Pengerjaannya

 

"Di luar konteks ini saya juga ga setuju dengan Israel dan mendukung Palestina, tapi dalam hal ini kan jadinya sepakbola dicampur adukan dengan politik," ucapnya.

Sebelumnya penolakan Israel untuk tampil di Piala Dunia U20 datang dari sejumlah pihak termasuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster karena dua daerah tersebut juga terpilih menjadi venue piala dunia.

Penolakan tersebut didasari atas masih adanya penjajahan terhadap Palestina yang dianggap masih terus dilakukan oleh Israel.

Piala Dunia U20 sebelumnya direncanakan akan dihelat dari 20 Mei sampai 11 Juni 2023 di Indonesia. Atas kegaduhan penolakan Israel FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U20 yang dijadwalkan dilakukan di Bali.

Baca Juga: Terduga Pelaku Penggelapan, Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi Jona Arizona Punya Harta Kekayaan Rp10,3 miliar

 

Menyusul beberapa saat kemudian pada Rabu 29 Maret 2023, FIFA resmi membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 meskipun Ketua umum PSSI Erick Thohir telah bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino.***

Editor: Manaf Muhammad

Tags

Terkini

Terpopuler