Perluas Jaringan Global, Santri Ponpes Dzikir Al Fath Kini Bisa Magang dan Kuliah di Jerman

18 November 2022, 20:01 WIB
Santri Ponpes Dzikir Al Fath kini berkesempatan belajar dan magang di Jerman /Manaf Muhammad

MEDIA PAKUAN - Kurikulum merdeka yang dicanangkan pemerintah pusat dimanfaatkan betul oleh Ponpes Dzikir Al Fath dalam menerapkan model pendidikan untuk para santrinya.

KH Muhammad Fajar Laksana mengatakan dengan kurikulum merdeka, saat ini sekolah ataupun kampus bisa lebih fleksibel dalam membuat model pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan saat ini.

Contohnya, di Ponpes Dzikir Al Fath yang dibinanya, para santri baik dari tingkatan SLTA maupun perguruan tinggi dapat mencoba magang dan kuliah di Jerman.

"Ponpes Dzikir Al Fath mulai dari STMIK Al Fath dan SMK, SMA IT Al Fath serta MA Al Irsyad dan SMA Internasional Istanbul dalam mewujudkan kurikulum MBKM (merdeka belajar kampus merdeka) dan kurikulum IKM," ujarnya, Jum'at 18 November 2022.

Program 'merantau' ke luar negeri untuk para santri ini, menurutnya diperlukan untuk memberi pengalaman pendidikan vokasional.

"Implementasi kurikulum merdeka telah
melakukan kerjasama dengan Global Catalyst dalam hal pendidikan vokasional yaitu pelatihan profesional dan Magang kerja di Industri di Jerman," ungkapnya.

Baca Juga: PB Himasi Desak Kejari kabupaten Sukabumi Segera Umumkan Tersangka Kasus Korupsi SPK Fiktif

"Kerjasama ini dalam bagian dari pendidikan di luarkampus. dimana mahasiswa STMIK Al Fath tingkat 3 bisa langsung ke Jerman bisa pelatihan mendapatkan sertifikat profesional dan magang kerja yang juga digaji oleh perusahaan di jerman," ujarnya.

Sebelumnya santri Ponpes Dzikir Al Fath juga berkesempatan untuk mendapatkan pendidikan vokasional dengan magang dan kuliah di Australia dan Turki.

"Ini juga untuk program magang kerja dan pertukaran pelajar untuk tingkat SLTA
program kerjasama ini kita lakukan setelah sebelumnya kita kerjasama dengan NEI Australia," katanya.

Sementara itu Director of strategic partnership dari Global Catalyst Jerman Doddy Kadarisman mengatakan pihaknya akan menjadi penyalur santri yang ingin magang di Jerman.

Baca Juga: Giatkan Program Anjang Sono! Dukung Harkamtibmas Polres Sukabumi Kota Datangi Warga: Kolaborasi Polri dan TNI

"Kebutuhan dari Jerman sebesar 1,2 juta tenaga profesional dan itu resmi dari pemerintah mereka membutuhkan supplai Tenaga kerja profesional yang tidak bisa disuplai dari dalam negeri itu harus dari luar negeri," ucapnya.

Di sisi lain dia memuji Ponpes Dzikir Al Fath yang memberikan pendidikan secara menyeluruh mulai dari aspek agama dan ilmu pengetahuan yang menurutnya harus diterapkan di banyak sekolah di Indonesia.

"Tapi hari ini semua cita cita saya yang saya ingin bikin di Indonesia yang belum pernah saya lihat ternyata saya lihat ada di sini walaupun bisa jadi adik adik yang sekolah di sini hanya melihat itu sebagai oh itu kandang bebek oh itu kolam ikan oh ini ada segala sesuatu yang ada di belakang itu tapi saya lihat ini masa depan Indonesia masa depan Indonesia tuh harusnya yang ini yang menjadi inspirasi dan harus ditiru oleh sekolah sekolah di Indonesia," katanya.***

Editor: Manaf Muhammad

Tags

Terkini

Terpopuler