Belajar Dilantai! Puluhan Pelajar SDN Ciloma Sukabumi Belajar di Ubin: Sudah Hampir 38 Tahun Belum Diperbaiki

13 November 2022, 14:08 WIB
Puluhan pelahar SD Cibitung, Kabupaten Sukabumi terpaksa brlajar beralaskan ubin /Ahmad Rayadie/

MEDIA PAKUAN - Gedung SD Negeri Ciloma  di Kampung Ciloma, Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, sangat memprihatinkan.

Aktivitas Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) di SD Negeri Ciloma hanya mengandalkan dua ruangan kelas yang masih tersisa.

Kondisi sekolah yang bangunan 1984 lalu, kini nyaris roboh bila angin tertiup kencang. Sehingga aktivitas pembelajaran sangat terganggu. 

Baca Juga: Arungi Sungai Cikaso! Pelajar Cibitung, Kabupaten Sukabumi Gunakan Perahu Ketek Saat Sekolah: Banyak Buaya

Sementara jumlah siswa aktif KBM sebanyak 71 orang. Sehingga pembelajaran terpaksa bergiliran dengan waktu pembelajaran sangat singkat. 

Hal tersebut dibenarkan Sela, siswi kelas 6 SD Negeri Ciloma mengaku, ia bersama teman-temannya tiap hari harus waspada. Mereka khawatir suatu waktu atapnya ambruk menimpa saat belajar

“Atapnya bocor-bocor, kalau hujan banjir, kalau atapnya takut ambruk,"katanya.

 

Bangunan SD Cibitung, Kabupaten Sukabumi hanya menyisakan 2 ruangan dalam kondisi rusak parah. Sekolah yang dibangun 38 lalu, belum tersentuh pembangunan

Baca Juga: Gempa Banten Sebabkan 3 Ribu rumah dan 51 Sekolah Rusak, BNPB: 10 Orang Luka-luka

Pengajar SD Negeri Ciloma, Latif Maulana mengatakan gdung SDN Ciloma, mengalami kerusakan sejak tahun 2020 diakibat gempa bumi dan cuaca buruk.

Dia mengatakan gedung sekolah yang dibangun 1984 lalu kini hanya menyisahkan dua ruangan belajar. Itupun harus digilir sesuai tingkatan kelas.

“Untuk konidis sekolah saat ini bisa dilihat keadaannya sangat memprihatinkan,"katanya.

Dia mengatakan bangunan rusak diakibat laouk dimakan usia. Diperparah dengan terjangan hujan lebar hingga dimakan rayap.

Baca Juga: Ditanya Perihal Uang Sewa Prawedding Kaesang Pangarep di Stadion Manahan Solo, Ini Jawaban Gibran Rakabuming

"Kini hanya tersisa satu ruangan kelas, belajarnya digilir bergantian. Untuk saat ini siswanya 71,”Sebutnya.

Sementara fasilitas pembelajaran sudah tidak layak digunakan. Termasuk bangku dan kursinya dan mejanya yang seluruhnya telah dimakan rayap. " Terpaksa belajar beralasan tanah, "katanya

Baca Juga: Elon Musk Batal Datang ke Bali, Bakal Hadiri KTT G20 Via Virtual

Sebenarnya, kata Latif, pihak sekolah sudah pernah mengajukan beberapa kali permohonan perbaikan. Termasuk permohona  akses sarana transportasi  para guru dan sebagian siswanya menuju sekolah.

"Namun permohonan masih belum dikabulkan dengan alasan tanpa jelas, " katanya.***

 

 

Editor: Ahmad R

Sumber: Media Pakuan

Tags

Terkini

Terpopuler