MEDIA PAKUAN - Gedung SD Negeri Ciloma di Kampung Ciloma, Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, sangat memprihatinkan.
Aktivitas Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) di SD Negeri Ciloma hanya mengandalkan dua ruangan kelas yang masih tersisa.
Kondisi sekolah yang bangunan 1984 lalu, kini nyaris roboh bila angin tertiup kencang. Sehingga aktivitas pembelajaran sangat terganggu.
Sementara jumlah siswa aktif KBM sebanyak 71 orang. Sehingga pembelajaran terpaksa bergiliran dengan waktu pembelajaran sangat singkat.
Hal tersebut dibenarkan Sela, siswi kelas 6 SD Negeri Ciloma mengaku, ia bersama teman-temannya tiap hari harus waspada. Mereka khawatir suatu waktu atapnya ambruk menimpa saat belajar
“Atapnya bocor-bocor, kalau hujan banjir, kalau atapnya takut ambruk,"katanya.
Baca Juga: Gempa Banten Sebabkan 3 Ribu rumah dan 51 Sekolah Rusak, BNPB: 10 Orang Luka-luka
Pengajar SD Negeri Ciloma, Latif Maulana mengatakan gdung SDN Ciloma, mengalami kerusakan sejak tahun 2020 diakibat gempa bumi dan cuaca buruk.
Dia mengatakan gedung sekolah yang dibangun 1984 lalu kini hanya menyisahkan dua ruangan belajar. Itupun harus digilir sesuai tingkatan kelas.
“Untuk konidis sekolah saat ini bisa dilihat keadaannya sangat memprihatinkan,"katanya.
Dia mengatakan bangunan rusak diakibat laouk dimakan usia. Diperparah dengan terjangan hujan lebar hingga dimakan rayap.
"Kini hanya tersisa satu ruangan kelas, belajarnya digilir bergantian. Untuk saat ini siswanya 71,”Sebutnya.
Sementara fasilitas pembelajaran sudah tidak layak digunakan. Termasuk bangku dan kursinya dan mejanya yang seluruhnya telah dimakan rayap. " Terpaksa belajar beralasan tanah, "katanya
Baca Juga: Elon Musk Batal Datang ke Bali, Bakal Hadiri KTT G20 Via Virtual
Sebenarnya, kata Latif, pihak sekolah sudah pernah mengajukan beberapa kali permohonan perbaikan. Termasuk permohona akses sarana transportasi para guru dan sebagian siswanya menuju sekolah.
"Namun permohonan masih belum dikabulkan dengan alasan tanpa jelas, " katanya.***