MEDIA PAKUAN - Jembatan Muara yang menghubungkan Kampung Gunungbatu, Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampangtengah, dan Kampung Sawahbera, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, nyaris putus
Meskipun warga masih bisa memanfaatkan jembatan tua tersebut, tapi dikhawatirkan terputus dan memakan korban jiwa.
Kondisi jembatan sangat mencemaskan. Sebagian besar penopang jembatan keropos karena dimakan usia.
Jembatan yang dibangun secara swadaya 2007 lalu , membuat pemerintah Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, ketar-ketir.
Tidak hanya mengancam keselamatan warha. Tapi mencemaskan para pelajar Sekolah yang menimbah ilmu di Desa Sukamaju.
Baca Juga: Garut Bersedih, #PrayForGarut Trending Topic di Twitter akibat Banjir Bandang Melanda
Mereka hilir mudik melintasi jembatan saat akan pergi dan pulang sekolah. Jembatan ini merupakan satu-satu lintasan untuk beraktivitas.
Sekretaris Desa Sukamaju, Nata Prawira mengatakan sebagian besar fisik rangka Jembatan gantung tua Muara sudah lapuk.
Jembatan yang membentang panjang hingga mencapai 80 meter, kata Nata melintasi Sungai Cimandiri dengan ketinggian lebih dari 30 meter.
Baca Juga: Sungai Cimanuk Meluap, Ribuan Warga Garut Kesulitan Pasokan Air Bersih
"Jembatan yang menghubungkan dua Desa, antara Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampangtengah, dan Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, sangat memprihatinkan," katanya.
Nata menjelaskan jembatan gantung tersebut merupakan akses satu-satunya rutinitas masyarakat. Terutama anak sekolah yang hendak menimba ilmu, lantaran fasilitas pendidikan berada di Desa Sukamaju.
“Sementara untuk bidang perekonomian itukan kebanyakan petani. Jembatan jadi kalau hubungan perekonomian," katanya.
Nata mengatakan sejak terjadi banjir dan longsor beberap waktu lalu, mengakibatkan air sungai Camandiri meluap dan menerjang jembatan gantung, kondisinya semakin mengkhawatirkan.
“Kondisinya sangat mengkhawatirkan. Sebagian besar warga cari aman tidak melintasi. Namun ada juga yang nekat melintasi jembatan tersebut, "katanya.***