MEDIA PAKUAN - Menjelang dibukanya kegiatan belajar dan mengajar dengan pembelajaran tatap muka di sekolah, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengingatkan untuk untuk membentuk Satgas Covid-19.
Rencana tersebut harus dipersiapkan secara matang agar para orang tua tidak terlalu mengkhawatirkan nasib anak-anaknya.
“Wacana pembukaan sekolah di seluruh zona risiko corona harus dibarengi dengan persiapan yang matang. Jangan 'gambling' atau spekulasi dengan nasib anak-anak,” kata LaNyalla dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu, 22 November 2020.
Baca Juga: Mendikbud Beri Kelonggaran Daerah Zona Hijau dan Kuning untuk KBM Tatap Muka
Sekolah juga harus menyediakan fasilitas untuk membantu protokol kesehatan dan selalu melakukan antisipasi penyebaran virus Covid-19.
“Untuk pembangunan sarana atau fasilitas demi menunjang protokol kesehatan, pemda harus terlibat. Tidak hanya untuk sekolah negeri, tapi seluruh sekolah yang ada di wilayahnya,” sebut LaNyalla.
Pembetukan Satgas Covid-19 untuk segera menyiapkan sarana prasarana penunjang protokol kesehatan.
Sekolah juga harus menyediakan fasilitas untuk membantu protokol kesehatan dan selalu melakukan antisipasi penyebaran virus Covid-19.
“Untuk pembangunan sarana atau fasilitas demi menunjang protokol kesehatan, pemda harus terlibat. Tidak hanya untuk sekolah negeri, tapi seluruh sekolah yang ada di wilayahnya,” sebut LaNyalla.
Pembetukan Satgas Covid-19 untuk segera menyiapkan sarana prasarana penunjang protokol kesehatan.
Baca Juga: Karawang Siap Selenggarakan KBM Tatap Muka di Masa Pandemi COVID-19
Selain itu, diharapkan juga bisa menerapkan protokol kesehatan di sekolah, karena untuk meminimalisir tertularnya virus corona.
Mereka juga diminta untuk memberlakukan sistem pembelajaran bergiliran dan tetap menjaga jarak, menggunakan masker serta mencuci tangan.
“Dengan melibatkan Satgas COVID-19 daerah atau pihak luar sekolah, penerapan disiplin protokol kesehatan diharapkan bisa dilakukan dengan maksimal. Sehingga jika ada yang abai, Satgas COVID-19 bisa langsung mengingatkan,” ucap LaNyalla.
Selain itu, diharapkan juga bisa menerapkan protokol kesehatan di sekolah, karena untuk meminimalisir tertularnya virus corona.
Mereka juga diminta untuk memberlakukan sistem pembelajaran bergiliran dan tetap menjaga jarak, menggunakan masker serta mencuci tangan.
“Dengan melibatkan Satgas COVID-19 daerah atau pihak luar sekolah, penerapan disiplin protokol kesehatan diharapkan bisa dilakukan dengan maksimal. Sehingga jika ada yang abai, Satgas COVID-19 bisa langsung mengingatkan,” ucap LaNyalla.
Baca Juga: Dua Kepala Sekolah di Pekan Baru Positif Corona, KBM Tatap Muka Ditunda
Sementara itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), kembali membuka kegiatan belajar mengajar tatap muka mulai 1 Januari 2020.
Nadiem Makarim juga mengatakan kewenangan membuka kembali pembelajaran tatap muka di Sekolah, tergantung kebijakan daerahnya masing-masing.
“Jadi pemerintah daerah ini adalah pihak yang paling mengetahui (kondisi wilayah), bukan pemerintah pusat,” ujar Nadiem dalam Pengumuman Penyelenggaraan Pembelajaran Semester Genap TA 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19, Jumat, 20 November 2020.
Sementara itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), kembali membuka kegiatan belajar mengajar tatap muka mulai 1 Januari 2020.
Nadiem Makarim juga mengatakan kewenangan membuka kembali pembelajaran tatap muka di Sekolah, tergantung kebijakan daerahnya masing-masing.
“Jadi pemerintah daerah ini adalah pihak yang paling mengetahui (kondisi wilayah), bukan pemerintah pusat,” ujar Nadiem dalam Pengumuman Penyelenggaraan Pembelajaran Semester Genap TA 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19, Jumat, 20 November 2020.
Baca Juga: KBM Tatap Muka di Kabupaten Bandung Dibolehkan, Tapi dengan Syarat
“(Pemda) mengetahui kondisi dan kebutuhan dan keamanan situasi Covid-19 di daerahnya sendiri. Kondisi dari setiap kecamatan atau kelurahan bisa sangat bervariasi satu sama lain,” tambah Nadiem.***
“(Pemda) mengetahui kondisi dan kebutuhan dan keamanan situasi Covid-19 di daerahnya sendiri. Kondisi dari setiap kecamatan atau kelurahan bisa sangat bervariasi satu sama lain,” tambah Nadiem.***