Hal itu dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 yang masih berlanjut sampai sekarang ini.
“Kami mendukung pembukaan sekolah untuk pembelajaran tatap muka. Tetapi harus dilakukan dengan protokol kesehatan ketat karena saat ini penularan COVID-19 masih terus berlangsung. Bahkan menunjukkan tren peningkatan dalam minggu minggu terakhir ini,” ujar Huda dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 18 November 2020.
Di beberapa sekolah dari berbagai daerah, memang ditutup dan pembelajaran dilakukan secara daring.
Bahkan, kata dia, Indonesia terancam loss learning atau disebut juga kehilangan masa pembelajaran bagi sebagian besar siswa di NKRI ini.
“Di beberapa daerah siswa selama pandemi COVID-19 benar-benar tidak bisa belajar karena sekolah ditutup. Kondisi ini sesuai dengan laporan terbaru World Bank (WB) terkait dunia pendidikan Indonesia akan memunculkan ancaman loss learning atau kehilangan masa pembelajaran bagi sebagian besar peserta didik di Indonesia,” tambah Huda.
Baca Juga: Komisi VI DPR RI, Nevi Zuairina : UMKM Pilar Pertama Perekonomian Indonesia
Kehilangan pembelajaran tersebut, tidak boleh dianggap enteng, karena akan menyebabkan siswa kehilangan kompetensinya.
Jadi kita harus cepat mengantasi masalah tersebut, jangan sampai peserta didik ini sampai putus sekolah.***