Satgas PEN Klaim Penyaluran Dana Pemulihan Ekonomi Nasional Hampir Menyentuh Angka 50 Persen

- 21 Oktober 2020, 15:23 WIB
Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin
Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin /Dok / Setkab.go.id


MEDIA PAKUAN - Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional, Budi Gunadi Sadikin menyatakan penyaluran dana untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sampai pekan kedua bulan Oktober 2020, kini hampir menyentuh angka 50 persen.

"Perlu kami sampaikan, alhamdulillah sampai akhir September di kuartal ketiga kami sudah berhasil menyalurkan Rp150 triliun dan sampai minggu kedua Oktober sudah berhasil menyalurkan Rp344,43 triliun atau hampir 50 persen dari total anggaran," ujar Budi dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 21 Oktober 2020.

Dana total untuk program PEN yaitu senilai Rp695,2 triliun. Sisa waktu yang ada hingga akhir tahun dapat dimaksimalkan untuk menyalurkan sisa anggaran yang ada.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Dana Bantuan Operasional Ponpes Dialokasikan Rp2,38 Triliun

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa penanganan Covid-19 itu adalah kunci untuk pemulihan ekonomi. Maka, dia kembali menegaskan untuk fokus di pemerintaanh untuk mengendalikan penyebaran virus Corona.

“Saya ingatkan, sekali lagi bahwa kunci dari ekonomi kita agar baik adalah kesehatan yang baik. Kesehatan yang baik akan menjadikan ekonomi kita baik," Jokowi saat membuka sidang kabinet paripurna untuk penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi tahun 2021, beberapa waktu lalu.

"Artinya fokus kita tetap nomor satu adalah kesehatan, adalah penanganan Covid-19. Karena memang kuncinya ada di sini,” lanjut Jokowi.

Baca Juga: Kesadaran Mematuhi Protokes Melamah Masyarakat Sukabumi Tertular Covid-19 Meningkat

Jokowi meminta Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi, Terawan Agus Putranto selaku Menteri Kesehatan, serta TNI dan Polri pun ikut turun untuk fokus menangani virus Corona di Indonesia.

“Ekonomi akan mengikuti. Sekali lagi kalau penanganan Covid-19 baik, kalau kesehatan baik, ekonominya juga akan membaik,” kata Jokowi.

Sebelumnya juga, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pernah mengatakan kondisi pandemi di Indonesia kembali mengkhawatirkan. Satgas dulunya sempat mengklaim, bahwa mereka berhasil mengendalikan penyebaran virus Corona.

Baca Juga: Sederhana tapi Mewah! Inilah Resep Risoles Super Enak dan Mantap

Presiden pun memantau persentase angka kematian di Indonesia yang lebih tinggi dari angka kematian global.

“Kita tahu sampai kemarin sudah ada 111 ribu lebih kasus dengan case fatality rate 4,7 persen dan angka kematian di Indonesia ini lebih tinggi 0,8 persen dari kematian global," jelas Jokowi.

Ini saya kira yang menjadi PR besar kita bersama. Selain itu juga case recovery rate di negara kita, data terakhir adalah 61,9 (persen). Ini saya kira juga bagus, terus meningkat angkanya,” lanjutnya.

Dalam kesempatan berbeda Jokowi mengingatkan agar penerapan protokol kesehatan terus disosialisasikan kepada masyarakat. Secara khusus, Presiden ingin agar sosialisasi tersebut dilakukan secara terfokus dan tidak dilakukan secara sekaligus.

Baca Juga: Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Lapangan Kotabarat Direnovasi

“Saya ingin agar yang namanya protokol kesehatan, perubahan perilaku di masyarakat betul-betul menjadi perhatian kita," ungkap Jokowi dalam rilis Biro Pers Istana Kepresidenan, dikutip dari FIX PEKANBARU.

"Saya ingin fokus saja, seperti yang saya sampaikan yang lalu, mungkin dalam dua minggu ini kita fokus kampanye mengenai pakai masker. Nanti dua minggu berikut kampanye jaga jarak atau cuci tangan misalnya,” bebernya.

Sementara itu, menurut Juru Bicara Wiku Adisasmito selaku Satgas Covid-19, Indonesia belum berhasil menekan dan mencegah penularan virus Corona secara konsisten di Indonesia.

Halaman:

Editor: Toni Kamajaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x