MEDIA PAKUAN- Pada hari Sabtu 26 September 2020, dunia akan merayakan Hari Kontrasepsi Sedunia.
Ini menjadi ajang pengingat bagi kita semua terutama Pasangan Usia Subur (PUS) untuk berpartisipasi dalam mengontrol angka kelahiran.
Namun, ditengah andemi Covid-19 menghadirkan polemik di seluruh lini kehidupan.
Baca Juga: Pejabat Tinggi Korsel Dibunuh, AS Recoki Korut : Tidak Bisa Ditoleransi
Bukan hanya soal nyawa manusia yang dipertaruhkan, ekonomi yang tidak bisa stabil bahkan cenderung merosot, tapi juga soal kelayakan hidup seseorang.
Sayangnya, pandemi COVID-19 ini salah satu halangan terbesar dalam mewujudkan program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia.
Deputi Bidang KB KR BKKBN dr. Eni Gustina, MPH, menyayangkan bahwa dalam satu minggu belakangan ini terjadi penambahan kasus 3 kali COVID-19.
Baca Juga: Hyundai Targetkan Produksi Mobil Terbang Mulai Dipasarkan Tahun 2028
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyoroti sekali permasalahan ini. Selama pandemi berlangsung, tercatat sudah ada 400 ribu kehamilan yang terjadi dan pengguna kontrasepsi yang menurun.
"Ini menunjukkan kita belum mampu menangani. Bahwa kondisi seperti ini mau tidak mau akan berdampak pada layanan KB," kata Eni di acara Webinar Perayaan Hari Kontrasepsi Sedunia 2020 #SadarBerkontrasepsi di Tengah Pandemi via Zoom, (24/9/2020). di kutif dari haiBunda