Mengerikan! Pneumonia 'Misterius' Serang Anak-anak China, Kemenkes RI Waspada: Gejala Mirip Covid-19

- 29 November 2023, 17:45 WIB
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengimbau semua jajarannya agar siaga dan waspada terhadap kasus pneumonia, menyusul laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mencatat adanya peningkatan kasus pneumonia misterius yang menyerang anak-anak di China.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengimbau semua jajarannya agar siaga dan waspada terhadap kasus pneumonia, menyusul laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mencatat adanya peningkatan kasus pneumonia misterius yang menyerang anak-anak di China. /Universitas Airlangga/
 
 
MEDIA PAKUAN-  Beberapa waktu lalu heboh kemunculan pneumonia 'misterius' di China menyerang anak-anak. Mereka menpercayai penyakit tersebut bergejala sama persis  mirip dengan COVID-19.

Kasus pneumonia, utamanya menyerang anak-anak. Bahkan tengah melonjak di China, dan pertama kali dilaporkan Komisi Kesehatan Nasional China pada 13 November 2023 lalu.

"Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) telah mengadakan konferensi pers, bersama dengan Biro Nasional Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, atas permintaan WHO dan sudah mengatur pertukaran informasi para pakar kesehatan," kata Wang.
 
Baca Juga: Benarkah, Warga Jawa Barat Pengguna Pinjol Tertinggi di Indonesia? OJK: Pinjaman Tembus Rp13,8T

Organisasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mencatat adanya peningkatan kasus pneumonia misterius yang menyerang anak-anak di China.
 
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI meminta semua jajarannya untuk siaga dan waspada terhadap kasus pneumonia.

Kasus tersebut pun sudah diperiksa oleh WHO dan apa yang ada di sana bukan infeksi dari patogen baru.
 
Jadi ini berasal dari patogen-patogen yang ada sebelumnya, sedangkan peningkatannya itu ya karena ada peningkatan penularan

Kemudian, untuk tindakan pencegahan Kementerian Kesehatan menerbitkan Surat Edaran Nomor: PM.03.01/C/4632/2023 tentang Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia.
 
Baca Juga: Ditantang Pj Gubernur Jawa Barat, Buruh Sukabumi Aksi Blokade Jalan Nasional: Sukabumi-Cianjur Lumpuh Total

"Penerbitan surat edaran tersebut bertujuan mengantisipasi penyebaran pneumonia di Indonesia," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Dalam Surat Edaran tersebut, Maxi meminta Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk melakukan pemantauan perkembangan kasus dan negara terjangkit di tingkat global serta meningkatkan kewaspadaan dini dengan melakukan pemantauan kasus yang dicurigai pneumonia.

Maxi juga meminta KKP dan fasyankes untuk melaporkan penemuan kasus melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) melalui link https://skdr.surveilans.org atau nomor WhatsApp (WA) Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC): 0877-7759-1097 atau email: [email protected] dan ditembuskan serta Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
 
Baca Juga: Benarkah, Warga Jawa Barat Pengguna Pinjol Tertinggi di Indonesia? OJK: Pinjaman Tembus Rp13,8T

Agar Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menindaklanjuti laporan penemuan kasus yang dicurigai mycoplasma pneumoniae dari fasyankes dan memfasilitasi pengiriman spesimennya ke laboratorium rujukan Sentinel Influenza Like Illness (ILI) atau Severe Acute Respiratory Infection (SARI).

Sebagai informasi, belum diketahui secara pasti penyebab penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini.
 
Namun, berdasarkan laporan epidemiologi terjadi peningkatan kasus Mycoplasma pneumoniae sebesar 40 persen. Mycoplasma merupakan penyakit penyebab umum infeksi pernapasan sebelum COVID-19.

Walaupun Who sampai saat ini belum menjadikan situasi ini sebagai penyakit Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).
 
Baca Juga: Lalulintas Lumpuh, 10 ribu Buruh Turun ke Jalan Raya Sukabumi Cianjur Desak Bey Machmudin Naikan UMK 2024

Tetapi warga dihimbau untuk mematuhi protokol kesehatan Seperti melakukan vaksin influenza, pakai masker, mengatur jarak, cuci tangan hingga memastikan sirkulasi udara yang baik di dalam ruangan.***



 

 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x