MEDIA PAKUAN- Aksi Baikot Produk Israel sedang ramai di lakukan oleh masyarakat Indonesia makin marak. Apalagi Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan haram penggunaan produk barang Yahudi.
Gerakan boikot ini merupakan gerakan untuk berhenti mendukung pihak yang terlibat ke Israel. Terutama mendukung kejahatan dan genosida yang dilakukan oleh Israel kepada Palestina.
Perusahaan besar yang termasuk ke dalam daftar boikot dari BDS Movement ini diantaranya merek HP, Puma, AXA, Siemens, AHAVA.
Baca Juga: Hadiri KTT OKI di Riyadh, Jokowi Terbang ke Amerika Serikat Temui Joe Biden: Tegaskan Indonesia Bela Palestina
Selain itu, nama Carrefour kini tengah menjadi sorotan saat brand tersebut aktif di pemukiman Israel.
Ramai netizen Indonesia membicarakan Carrefour yang ada di Eropa Konsisten mendukung dan memberi bantuan kepada tentara Israel pada hari Minggu, 5 November 2023
Timbullah pertanyaan apakah Carrefour masih berdiri di Indonesia, dan mengapa perusahaan tersebut ikut di boikot?
Carrefour adalah jejaring Hypermarket atau pusat perbelanjaan internasional berasal dari Perancis, di Indonesia Carrefour lebih dikenal dengan Transmart.
Di klaim pro Israel karena berpusat di perancis, yang diduga terlibat ikut dalam kejahatan dari Israel dan apartheid terhadap Palestina.
Baca Juga: Ringankan Beban Masyarakat Thailand Turunkan Harga Bahan Bakar: Kelangkaan Terjadi Pemerintah Ancam Penimbun
Pada tanggal 8 Maret 2022 Carrefour Group membuka suara bahwa mereka mengumumkan perjanjian waralaba baru di Israel bersama dengan Electra Consumer Products beserta anak perusahaannya Yenot Bintan.
Sedangkan Carrefour di Indonesia telah dibeli dan berganti nama menjadi Transmart milik Chairul Tanjung. Ia membeli sebesar 40% saham Carrefour pada bulan April 2010 lalu.***
“Ga Sepenuhnya, tapi emang belanda pro Israel ga? Soalnya saham Carrefour di Indo ada Belanda.” Ucap akun X @amelica**23. ***