Presiden Jokowi Minta Jajarannya Cegah Stunting

- 5 Agustus 2020, 15:11 WIB
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Foto : Instagram Presiden Jokowi
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Foto : Instagram Presiden Jokowi /

 

MEDIA PAKUAN-Masih tingginya tingkat prevalensi stunting-nya di Indonesia mengundang keprihatinan Presiden Joko Widodo. Dia meminta jajaran di bawahnya untuk fokus pada pencegahan dan penurunan stunting (tumbuh kerdil) pada anak-anak.”Masih ada 10 provinsi di Indonesia yang tingkat prevalensi stunting-nya masih terbilang tinggi,” kata Jokowi dalam arahan Rapat Terbatas mengenai Percepatan Penurunan Stunting di Istana Merdeka pada Rabu 5 Agustus 2020.

Adapun 10 provinsi yang memiliki tingkat prevalensi stunting-nya paling tinggi tersebut adalah NTT, Sulawesi Barat, NTB, Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah.

Jokowi memerintahkan para menteri hingga ke Gubernur untuk bisa lebih fokus dan konsentrasi pada penurunan angka stunting."Dan untuk itu, saya juga minta kepada para Gubernur, Mendagri, untuk bisa menyampaikan ke bupati dan walikota hingga kepala desa di 10 provinsi itu, (supaya) betul-betul bisa konsentrasi dan fokus pada penurunan stunting," katanya.

Berita ini dilansir dari Fixindonesia dengan judul “Waduh, Jokowi Soroti 10 Provinsi Ini Lantaran Sumbang Kasus Stunting Tertinggi di Indonesia”.

Presiden juga meminta agar aspek edukasi dan sosialisasi harus terus digencarkan. Khususnya kepada para ibu, termasuk ibu hamil dan menyusui, agar mereka dapat paham betul mengenai pencegahan stunting."Aspek promotif, edukasi, sosialasi bagi ibu hamil dan juga keluarga, (ini) harus terus digencarkan sehingga meningkatkan pemahaman pencegahan stunting," jelas Jokowi seperti dilansir dari Fixindonesia dari RRI.

Baca Juga: Pasca Ledakan, Prancis Tawarkan Bantuan untuk Lebanon

Jokowi juga memerintahkan untuk ada pelibatan (ibu-ibu) PKK, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga ke tingkat RT RW setempat."Saya minta ini juga melibatkan PKK, tokoh agama, tokoh masyarakat, RT RW setempat, dan relawan,” kata dia.

Dia mengharapkan penurunan stunting dijadikan gerakan bersama di tengah masyarakat.

Di tengah pandemi Covid-19 ini, masyarakat Indonesia juga harus berhadapan dengan masalah stunting yang masih menjadi pekerjaan bersama dalam hal penurunan angka stunting.

Halaman:

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Fix Indonesia PRMN


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x