Network
MEDIA PAKUAN - Kabar seorang wanita hendak menerobos Istana Negara menjadi perbincangan. Namun peristiwa itu tiba tiba menyeret nama Gita Puspita.
Gita Puspita heran karena tiba tiba nama dan identitasnya tiba tiba disandangkan dengan perempuan yang menodongkan pistol ke Paspampres di Istana Negara pada Selasa 25 Oktober.
Dirinya sama sekali tidak menyangka bahwa identitasnya bisa dikaitkan dengan orang tidak dikenal itu. Memastikan bahwa sosok perempuan pembawa pistol bukan dirinya, Gita Puspita mengklarifikasi dengan mengungkap fakta sebenarnya.
Gita Puspita mengaku berprofesi sebagai guru Taman kanak-kanak di Bandar Lampung.
Dari pengakuannya, Gita Puspita merupakan kelurahan Gedong Air, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kota Bandar Lampung.
Baca Juga: BNPT Ungkap Wanita Penodong Pistol di Istana Negara: Terlibat dengan HTI
Mencegah kabar bohong tersebar luas, perempuan berusia 24 tahun itu didampingi, Ketua Lembaga Dakwah NU Bandar Lampung Bram Oktavian, membuat video klarifikasi yang telah tersebar luas di Twitter.
"Saya Bram Oktavian, Ketua Lembaga Dakwah NU Bandar Lampung, ijin menjelaskan terkait dengan pemberitaan yang sekarang sedang viral yaitu dengan adanya oknum yang diduga teroris yang akan memasuki istana negara," katanya.
"Dan terkait berita di media sosial yang menyatakan bahwasanya saudari Gita Puspita yang berada di sebelah kanan saya adalah merupakan diduga oknum pelaku, saya menyatakan pemberitaan di media sosial tersebut tidak benar adanya," ujarnya.
Ketika kejadian upaya penorobosan Istana Negara terjadi, Gita bahkan sedang berada di tempat berbeda. Saat itu dia sedang sibuk dengan pekerjaannya mengajar anak TK
"Karena yang bersangkutan sekarang ini sedang ada di rumah dan pada saat kejadian yang bersangkutan sedang bekerja (mengajar)," kata Bram.
Baca Juga: Seorang Wanita Bersenjata Nekat Terobos Masuk ke Istana Merdeka, Digagalkan Paspampres dan Polisi
"Untuk itu dapat dipastikan oknum pelaku tersebut adalah orang lain," jelasnya.
Gita Puspita kaget namanya dicatut usai disambangi pihak Polda Lampung. Perempuan 25 tahun itu mengaku tidak ada sangkut pautnya dengan perempuan yang hendak menerobos Istana Negara.***
