Women20 Gelar Pertemuan ke-3 di Banjarmasin, Kesetaraan Gender di Bidang Kesehatan

- 24 Maret 2022, 20:25 WIB
Gubernur Kalimantan Selatan, H. Sabirin Noor memberikan plakat sebagai tanda dimulainya pertemuan ketiga W20 Indonesia di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu, 23 MAret 2022/FOTO ISTIMEWA.
Gubernur Kalimantan Selatan, H. Sabirin Noor memberikan plakat sebagai tanda dimulainya pertemuan ketiga W20 Indonesia di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu, 23 MAret 2022/FOTO ISTIMEWA. /

Hambatan terhadap transportasi dan mobilitas pun mendorong orang untuk berhenti mencari layanan perawatan yang berkaitan dengan seksual, reproduksi, kehamilan, kelahiran.”

Untuk itu, dibutuhkan perhatian yang lebih kepada penyedia layanan kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan kesehatan mental.

Lingkungan kerja pun memberikan resiko terinfeksi yang tinggi, tekanan untuk memberikan performa yang terbaik, kekurangan peralatan penunjang, hingga kurangnya waktu untuk bersosialisasi dengan keluarga dan teman.

Beberapa hal tersebut menjadi ancaman kesehatan di tengah krisis saat ini, jelas Petra lebih jauh.

Sementara itu, Guru Besar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Meiwita Budiharsana menjelaskan bahwa secara alami, perempuan berada pada kondisi paling rentan saat kehamilan dan persalinan.

Laki-laki tidak akan pernah merasakan risiko kehamilan dan persalinan sehingga tidak memerlukan layanan Ante-Natal Care (ANC). 

Ukuran pemenuhan hak reproduksi perempuan harus melihat gap atau kesenjangan layanan ANC di berbagai wilayah Indonesia, atau gender inequity menurut lokasi tempat tinggal.

Tayangan data ANC memperlihatkan gender inequity, di mana ibu hamil di Indonesia Barat dan Tengah memiliki akses ANC 70 persen sampai 90 persen yang lebih tinggi dari ibu hamil di provinsi-provinsi Indonesia Timur di mana ANC hanya antara 43 persen dan 68 persen (data BKKBN, 2018). 

Baca Juga: Perbolehkan Mudik Lebaran Tahun Ini, Jokowi Masih Beri Pengecualian untuk Pejabat

Selain itu karena jumlah fasilitas kesehatan (faskes) primer swasta lebih banyak atau sama dengan faskes primer pemerintah (puskesmas), maka perempuan di Indonesia Barat dan Tengah juga bisa memilih ANC oleh bidan/dokter praktek swasta atau publik (puskesmas).

Halaman:

Editor: Hanif Nasution


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x