Network
MEDIA PAKUAN - Gunung Merapi yang berada di perbatasan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Magelang, Boyolali dan Klaten, Jawa Tengah tersebut kembali menyemburkan awan panas yang biasa disebut wedus gembel pada Senin, 7 Maret.
Kejadian tersebut terjadi pada malam hari pukul 20.39 WIB yang memulai aktivitas vulkanik dengan amplitudo 34 mm yang berdurasi 158 detik.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, menyebutkan bahwa awan panas tersebut meluncur dengan jarak 2.000 meter ke arah barat daya.
Baca Juga: Satgas Covid-19 hapus Persyarakatan Tes Antigen dan PCR pada Perjalanan Domestik
BPPTKG juga melaporkan bahwa Gunung Merapi itu memuntahkan lava pijar sebanyak 6 kali dengan jarak 1.500 km.
Aktivitas Gunung Merapi juga menyebabkan gempa guguran 75 kali, gempa hembusan satu kali, gempa fase atau hybrid 6 kali, dan gempa tektonik satu kali.
Menurut Hanif, selaku kepala BPPTKG menyebutkan bahwa erupsi tersebut menyebabkan potensi bahaya berupa guguran lava, dan awan panas pada sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km.
Baca Juga: Ukraina Menolak Bantuan Koridor Kemanusiaan dari Rusia
Potensu juga meliputi Sungai Badog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 km.
