Network
MEDIA PAKUAN- Usulan Rusia tentang perjalanan yang aman dari Kharkiv, Kyiv, Mariupol dan Sumy datang setelah warga sipil Ukraina yang ketakutan mendapat kecaman dalam upaya gencatan senjata sebelumnya.
Rusia melancarkan lagi serangan tanpa henti dari udara, darat dan laut, menambah bencana kemanusiaan yang telah mendorong lebih dari 1,5 juta orang melintasi perbatasan Ukraina.
Sanksi internasional yang dimaksudkan untuk menghukum Rusia sejauh ini tidak banyak membantu memperlambat invasi, dan AS mengatakan sekarang sedang mendiskusikan larangan impor minyak Rusia dengan Eropa.
Baca Juga: Rindukan Mendiang Ameer Azzikra, Syakir Daulay Unggah Video Clip Lagu 'Ku Tunggu Kau di Surga'
Adegan mengerikan di akhir pekan ketika warga sipil Ukraina ditembak ketika mereka mencoba melarikan diri dari kota. Hal itu menambah kemarahan internasional.
Kementerian pertahanan Rusia pada Senin kemarin mengumumkan rencana baru untuk koridor kemanusiaan, tapi ini menimbulkan pertanyaan bagi keselamatan mereka.
"Ini bukan pilihan yang dapat diterima. Warga sipil tidak akan pergi ke Belarus dan kemudian naik pesawat ke Rusia," kata Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk.
Baca Juga: Kembali ke PPKM level 3, Kota Sukabumi Siap Menyambut Transisi ke Fase Endemi
Dia juga mengatakan warga sipil tidak akan pergi ke belarus dan menaiki pesawat ke Rusia.
